Ingin Demo ke Jakarta, Belasan Pelajar Diamankan di Bogor

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 14:12 WIB
Sedikitnya 15 orang pelajar diamankan di Stasiun Bogor karena kedapatan ingin ikut demo menolak Omnibus Law di Jakarta.
Ilustrasi pelajar diamankan di Bogor karena ingin mengikuti demonstrasi di Jakarta (CNN Indonesia/Yandhi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Satgas Pelajar Kota Bogor mengamankan setidaknya 15 pelajar yang ditemukan ingin berangkat ke DKI Jakarta untuk mengikuti demonstrasi tolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja. Mereka dicegat petugas di Stasiun Bogor, Selasa pagi (13/10).

Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor Muhammad Iqbal menyebut rata-rata belasan pelajar yang terjaring adalah pelajar SMP, SMA/SMK, hingga seorang anak SD.

"Ada belasan anak sekolah, satunya sudah bukan anak sekolah lewat KTP-nya, mereka akhirnya mengaku akan pergi demo ke Jakarta," kata Iqbal dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Selasa (13/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belasan pelajar tersebut kemudian dibawa ke Polres Kota Bogor untuk diperiksa lebih lanjut. Berdasarkan barang bukti dari ponsel para pelajar yang disita, pihak Satgas Pelajar menemukan sejumlah bukti ajakan demonstrasi dari aplikasi pesan tertulis.

Selain itu pihaknya juga menemukan bukti lain seperti atribut bendera merah putih, peci, sarung, hingga pakaian ganti.

"Ada indikasi-indikasi ke demo, rata-rata dari Kabupaten (Bogor)," kata dia.

Sebelumnya, Binmas Polresta Bogor telah berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Senin (12/10) kemarin. Koordinasi itu sebagai upaya agar pihak sekolah dapat mengarahkan pelajar untuk tidak pergi ke Jakarta dan bergabung dalam aksi demonstrasi tolak UU Cipta Kerja.

Sementara itu di ibu kota, Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI menggelar aksi demonstrasi menolak UU Ciptaker, Selasa (13/10) siang ini. Tiga organisasi besar tercatat tergabung dalam aliansi ini, yakni Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Aksi dilakukan berlokasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mereka tidak diperkenankan berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta.

Secara teknis, Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin mengimbau agar peserta aksi demonstrasi taat terhadap protokol kesehatan covid-19 seperti memakai masker, dan melarang peserta membawa anak kecil untuk turun aksi ke jalan.

"Diimbau bawa bendera merah putih, taat komando pimpinan, tidak membawa atau melibatkan anak-anak, dan jangan terprovokasi selama aksi berjalan," kata Novel saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (13/10).

Merespons aksi itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan aparat keamanan turut mengamankan sentra perkantoran, guna mengantisipasi kelompok-kelompok perusuh dalam aksi demo kali ini.

Upaya itu dilakukan berkaca pada aksi demo 8 Oktober lalu yang berujung kerusuhan hingga mengakibatkan sejumlah fasilitas menjadi sasaran perusakan hingga pembakaran oleh massa.

(khr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER