Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengeluarkan seruan agar para peserta demonstrasi 1310 Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI mematuhi protokol kesehatan.
Seruan tersebut dilontarkan Heru melihat para peserta aksi yang tidak menjaga jarak satu sama lain. Ia pun mengingatkan mereka bahwa kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi.
Heru mengeluarkan imbauan itu di saat orator aksi bernama Gus Nur sedang menyampaikan tuntutan aksi yang meminta Presiden Joko Widodo mundur. Presiden dianggap paling bertanggung jawab atas terbitnya Omnibus Law Cipta Kerja yang mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silakan aksi ini berjalan namun demikian kami tetap mengimbau pandemi Covid-19 ini masih berjalan. Masih ada penyebaran virus di Jakarta ini. Di Jakarta datanya 800-900 bahkan sampai 1.000 per hari. Artinya di sini masih zona merah," kata Heru.
Peserta aksi tak mengindahkan seruan tersebut. Orator meminta agar peserta aksi tetap mendengarkan dirinya.
"Jangan dengarkan (polisi), tetap fokus ke sini," ujar sang orator.
"Wuu," sorak peserta aksi usai mendengar imbauan polisi.
ANAK NKRI merupakan wadah tiga ormas besar yakni Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Mereka menggelar demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Awalnya demonstrasi berjalan damai. Namun berujung bentrok pada sore hari.
Bentrok dipicu oleh lemparan botol air mineral oleh orang tak dikenal dari arah kerumunan massa. Padahal saat itu orator baru saja meminta massa membubarkan diri.
Lemparan botol dilakukan secara acak, hingga mengenai aparat yang mengawal aksi. Kerumunan massa juga melempar bom molotov ke arah polisi.
Massa juga menjebol kawat berduri yang dipasang aparat kepolisian di Jalan Medan Merdeka Barat. Dalam situasi tersebut aparat keamanan akhirnya melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Lihat juga:500 Orang Ditangkap Polisi saat Demo 1310 |
Polda Metro Jaya menyatakan telah mengamankan lebih dari 500 orang dalam aksi 1310 yang berujung ricuh. Mereka yang ditangkap disebut sebagai massa anarko dari berbagai wilayah.
"Hari ini, dari tadi siang sampai barusan kita amankan 500. Kita lakukan razia saat ini sudah kita amankan di Polda Metro," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
(ryn/wis)