Polisi Temukan Ketapel, Batu dan Golok Saat Demo 1310

CNN Indonesia
Rabu, 14 Okt 2020 17:00 WIB
Ketapel, Golok dan batu ditemukan di tas milik sejumlah pedemo yang menolak omnibus law pada Selasa (13/10).
Peserta aksi 13 Oktober 2020. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menemukan barang bukti berupa ketapel hingga golok dari massa pedemo aksi 1310 menolak Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa (13/10).

Sebanyak 1.377 orang yang diamankan di wilayah hukum Polda Metro Jaya terkait aksi tersebut.

"Di dalam tas-nya ada yang membawa ketapel, ada yang membawa batu, macam-macam, bahkan yang diamankan oleh Polres Jakpus ada yang membawa golok," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil pemeriksaan, kata Yusri, mereka mengaku mengikuti aksi lantaran mendapat undangan dari media sosial hingga grup WhatsApp.

Yusri menyebut mereka pun sebenarnya tidak mengetahui tentang Omnibus Law Ciptaker yang menjadi isu dalam aksi demo tersebut.

"Tidak satu pun mereka yg mengerti, yang ada datang mau demo, mau ikut rusuh. Saya diajak teman. Itu semua pengakuan," ucap Yusri.

Lebih lanjut, Yusri menuturkan pihaknya terus mendalami pihak-pihak di balik ajakan aksi demo tersebut. Termasuk soal dugaan bahwa mereka mendapat bayaran dalam aksi tersebut.

"Semua masih kita dalami, tetapi memang dropping makanannya ada, ada kendaraan-kendaraan yang sudah kita deteksi. Bahkan ada indikasi menyiapkan alat-alat batu untuk demonstrasi, pelemparan-pelemparan," tuturnya.

Polda Metro Jaya diketahui menangkap 1.377 orang terkait aksi demo 1310 pada Selasa (13/10) kemarin. Mereka telah menjalani rapid test dan hasilnya sebanyak 47 orang dinyatakan reaktif Covid-19.

Selain itu, diungkapkan Yusri, dari ribuan orang itu, hampir 900 orang di antaranya adalah pelajar. Sementara sisanya merupakan pengangguran dan mahasiswa.

"Bahkan ada lima anak SD yang umurnya sekitar 10 tahun," ucap Yusri.

(dis/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER