Ridwan Kamil Respons Usulan Ganti Nama Jabar Jadi Tatar Sunda

CNN Indonesia
Rabu, 14 Okt 2020 17:41 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap inisiator pengusul perubahan nama Jawa Barat menjadi Tatar Sunda menggelar diskusi yang lebih luas.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan wacana perubahan nama Provinsi Jabar menjadi Provinsi Tatar Sunda/Sunda masih panjang. (Dok. Pemprov Jabar)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menanggapi usulan perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda atau Tatar Sunda. Usulan tersebut muncul dalam Kongres Sunda yang dilakukan Senin (12/10) lalu.

Pria yang disapa Emil mengatakan harus melihat usulan perubahan nama tersebut secara fundamental. Menurutnya, perubahan nama provinsi juga memerlukan proses yang panjang agar diterima semua masyarakat.

"Karena Jawa Barat itu kalau secara judul memang bukan lagi Jawa bagian barat. Jawa paling barat kan Banten," ujar Emil di Gedung Pusdai, Kota Bandung, Rabu (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emil mengungkapkan di Jawa Barat terdapat tiga budaya yang berbeda, yakni Sunda Priangan, Cirebonan yang umum tinggal di wilayah pantai utara, dan Betawian yang hidup di wilayah sekitar Bekasi dan Depok.

"Jadi menyepakati dulu kata Sunda itu harus dipahami disepakati oleh sekian persen orang Jawa Barat, di Cirebonan sekian persen, di daerah Jawa Barat di Betawian sekian persen," ujarnya.

Mantan wali kota Bandung itu pun berharap inisiator pengusul perubahan nama Jawa Barat menjadi Tatar Sunda menggelar diskusi yang lebih luas. Emil ingin diskusi ini juga melibatkan masyarakat yang masuk dalam tiga budaya berbeda tersebut.

"Kalau tidak ada kesepakatan hidup ini tidak akan maslahat. Jadi saya melihat sebuah wacana silakan, tapi masih panjang perjalanannya karena harus dipahami, disetujui dulu oleh pihak-pihak yang mungkin merasa berbeda," katanya.

Lebih lanjut, Emil mengatakan masyarakat Jawa Barat juga harus paham bahwa Sunda bukan sebuah suku atau etnis, tapi sebuah nama geografis.

Dalam hal ini, ia mengacu pada sebutan Lempeng Sunda yang merupakan bagian dari Lempeng Tektonik Eurasia. Lempengan tersebut kini secara geografis meliputi Kalimantan, Jawa, Sumatera, yang disebut Sunda besar. Kemudian Sunda kecil yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara.

"Tetapi dalam perjalanannya menjadi etnisitas. Kesepakatan ini belum semua orang paham jadi masih panjang lah ya," ujarnya.

Sebelumnya Provinsi Jawa Barat diusulkan berganti menjadi Provinsi Sunda atau Tatar Sunda. Wacana ini muncul dalam diskusi "Dialog Aspirasi Pengembalian Nama Provinsi Jawa Barat Menjadi Provinsi Sunda" di Perpustakaan Ajip Rosidi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/10).

Dalam diskusi tersebut, anggota DPD perwakilan Jawa Barat, Eni Sumarni mengatakan nama Sunda telah ada di peta dunia sejak dulu. Dia khawatir nama Sunda yang tak digunakan bisa tergerus dan semakin menghilang.

Sementara itu, Ketua SC Kongres Sunda Andri Perkasa Kantaprawira mengatakan akan menyurati Presiden Joko Widodo terkait penggantian nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda atau Tatar Sunda.

"Gubernur Jawa Barat sudah disurati oleh kang Adji Esha (ketua perubahan nama), tetapi jawabannya meminta survei dulu. (Penggantian nama) ini kan bukan soal popularitas, ini bukan pemilu. Kita akan lompati saja, nanti kita surati saja presiden," ujar Andri.

(hyg/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER