Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jambi dihentikan setelah ada sejumlah polisi menyambangi di tengah-tengah acara yang diselenggarakan secara daring dan luring, Jumat (30/10).
Mulanya, saat salah satu deklarator KAMI, Rochmat Wahab mengisi sambutan, ruang webinar menggunakan aplikasi Zoom terlihat di layar admin penyelenggara kedatangan beberapa pihak aparat keamanan yang menerobos masuk ruangan deklarasi.
Belum diketahui pasti tujuan kedatangan aparat keamanan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Rochmat Wahab tetap berbicara dalam ruang zoom. Suara Rochmat sempat tumpang tindih dengan suara peserta yang ada di lapangan.
Beberapa peserta di lapangan terdengar berteriak 'Merdeka' saat beberapa polisi terlihat di tampilan layar.
Selain itu, ruang Zoom sempat terhenti usai para deklarator KAMI di Jambi membacakan deklarasinya secara langsung. Namun tautan Zoom kembali aktif saat CNNIndonesia.com mencoba lagi masuk untuk mengikuti agenda tersebut.
Admin ruang Zoom Deklarasi KAMI di Jambi, Muhammad Usman, mengatakan ruang daring di aplikasi webinar itu sempat terhenti karena kesalahan teknis.
"Maaf rekan-rekan sekalian, tadi ada kesalahan teknis dan sekarang sudah bisa kembali," ujarnya.
Agenda KAMI tetap berlanjut meski secara daring terdengar beberapa gangguan secara langsung di lokasi.
Namun beberapa menit setelah kisruh terlihat di layar, Usman mengatakan akan menghentikan agenda via Zoom karena kepolisian meminta acara dihentikan. Tangkapan di layar gawai menunjukkan beberapa pihak kepolisian sedang berdebat dengan penyelenggara acara saat Usman memberikan informasi tersebut.
"Mohon maaf acara kami hentikan karena kepolisian ingin acara ini dihentikan, namun zoom tetap kami aktifkan untuk merekam situasi ini," kata Usman.
Hingga berita ini ditulis, CNNIndonesia.com belum dapat mengonfirmasi ke pihak kepolisian mengenai alasan personel kepolisian datang ke deklarasi KAMI di Jambi dan meminta menghentikannya.