Kapolsek Menteng AKBP Guntur Muhammad Tariq mengatakan 10 pelajar yang ditangkap saat Aksi Bela Nabi Muhammad di sekitar Kedutaan Besar Prancis menemukan pistol mainan di dalam truk.
Mereka yang berasal dari Bogor bertolak ke Jakarta dengan cara mengompreng atau menumpang truk.
"Dia nemu di dalam salah satu truk, kayaknya mainan anaknya yang punya truk atau omprengan itu, pistol yang kalau dipencet tret tret bunyi-bunyi gitu loh," tutur Guntur saat dihubungi, Selasa (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guntur menerangkan mereka mengetahui demo itu dari informasi mulut ke mulut serta pemberitaan di media. Mereka akhirnya memutuskan datang ke Jakarta untuk mengikuti demo.
Kepergian mereka ke Jakarta juga dilakukan tanpa izin dari orang tua masing-masing.
"Tidak (izin orang tua), jadi mereka pecinta Rasulullah, pokoknya oh ada kumpul-kumpul di sana, ayo kita ke sana," ujarnya.
![]() |
Lebih lanjut, disampaikan Guntur, lantaran para pelajar itu berasal dari Bogor, pihaknya pun berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat terkait pemulangan mereka.
Nantinya, proses pembinaan terhadap 10 pelajar itu juga akan dilakukan oleh pihak kepolisian setempat.
"Nanti dari Polres ambil serahkan ke orang tua, orang tua dari Babinnya ngasih tahu kalau bisa anaknya dijaga, seperti itu penyuluhannya normal," tutur Guntur.
Polisi sebelumnya menangkap 10 orang saat demo di sekitar Kedubes Prancis, Jakarta, lantaran dianggap bukan bagian dari massa ormas maupun buruh.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 10 orang itu, polisi juga sempat menemukan sebuah pistol mainan. Belakangan, mereka telah dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing.
"Tadi malam dipulangkan ke orang tuanya," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto saat dikonfirmasi, Selasa (3/11).
(dis/pmg)