Tim Vaksin Covid-19 Jelaskan Alasan Para Relawan Mundur

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 14:14 WIB
Sebanyak 17 relawan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung keluar dari keikutsertaaan karena berbagai alasan, termasuk ada yang sakit.
Puskesmas Tapos menggelar simulasi alur vaksinasi Covid-19 di Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bandung, CNN Indonesia --

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil menjelaskan, sejumlah relawan mundur dalam proses penelitian bukan karena proses penyuntikan vaksin.

Hal ini menanggapi 17 relawan uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung, Jawa Barat, keluar dari keikutsertaannya. Belasan orang itu tidak lagi menjadi objek penelitian untuk tahap berikutnya.

"Jadi yang mengundurkan diri ada yang pindah kerja, ada yang sakit, tapi sakitnya itu tidak berhubungan dengan imunisasi," kata Kusnandi di Bandung, Kamis (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kusnandi mencontohkan, ada beberapa relawan yang mengalami sakit tifus, ada pula yang terserang flu berat usai menerima vaksinasi pertama. Sehingga, terhadap relawan tersebut pihaknya tidak bisa memberikan injeksi vaksin kedua.

"Kalau sudah lewat suntikan kedua enggak bisa kan, berarti drop out. Sementara kita (peneliti) perlunya yang dua kali suntik. Tapi karena dia mundur sehingga tidak bisa ikut suntikan kedua," ucapnya.

Meski ke-17 relawan sudah dinyatakan drop out, Kusnandi menyatakan kondisi mereka tetap dipantau.

"Walaupun demikian dia tetap dipantau kesehatannya sampai akhir dan dia dapat asuransi yang berlaku sampai akhir penelitian," tuturnya.

Kusnandi mengatakan pemantauan secara ketat juga dilakukan tim peneliti terhadap para relawan uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 yang masih terus mengikuti proses uji coba ini.

Dia menyebut uji klinis fase tiga sudah ada 1.620 relawan yang mendapatkan suntikan pertama dan 1.580 yang disuntik kedua.

Dalam proses uji klinis ini, Kusnandi mengatakan para relawan diambil sampel darah sebanyak empat kali. Mulai dari sebelum vaksinasi pertama, dua minggu setelah vaksinasi kedua, tiga bulan setelah vaksinasi kedua dan enam bulan setelah vaksinasi kedua.

"Kenapa begitu? (Empat kali pengambilan darah) untuk melihat kemajuannya, sehingga kita bisa mengukur kadar zat anti," ucapnya.

"Dan selama pengambilan darah itu ditanya tanya lagi kondisinya, bagaimana kesehatannya. Jadi memang pemantauannya ketat," ujar Kusnandi.

Infografis Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid dari pemerintahInfografis Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid dari pemerintah. (CNN Indonesia/Fajrian)
(hyg/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER