Surabaya Timur Banjir Rob, Puluhan Perahu Nelayan Rusak

CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2020 01:24 WIB
Gelombang tinggi dan angin kencang menerjang pesisir kota Surabaya sehingga membuat pemukiman warga dan sejumlah perahu nelayan rusak akibat banjir rob.
Warga bersama petugas mengevakuasi perahu yang rusak akibat gelombang tinggi dan angin kencang, Surabaya. (CNN Indonesia/Farid)
Surabaya, CNN Indonesia --

Gelombang tinggi dan angin kencang menerjang pesisir Kota Surabaya, khususnya di wilayah Kenjeran, Rabu (11/11) malam. Akibatnya, pemukiman warga diterjang banjir rob setinggi 80 - 110 centimeter.

Berdasarkan data Polairud, Polda Jawa Timur, sejumlah perahu nelayan dan pemukiman warga mengalami kerusakan akibat terjangan banjir rob tersebut.

Beberapa kelompok nelayan yang perahu mereka mengalami kerusakan antara lain, kelompok nelayan udang di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, 10 perahu rusak parah dan 13 rusak ringan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok nelayan samudra jaya Nambangan perak Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak kota Surabaya. 3 perahu rusak parah dan 7 rusak ringan. Kelompok nelayan ikan asap, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, ada 7 perahu rusak parah dan 1 rusak ringan.

Sedangkan kelompok nelayan kepiting di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, 2 perahu mengalami rusak parah. Sedangkan kelompok nelayan udang rebon, Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, 4 perahu alami kerusakan.

Kemudian kelompok nelayan ikan sembilang di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, 1 perahu mengalami rusak ringan. Kelompok nelayan cumi-cumi, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, 7 perahu mengalami kerusakan parah dab 1 perahu rusak ringan.

Terakhir kelompok nelayan udang putih, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, 2 perahu rusak parah dan 1 perahu alami rusak ringan. Dari kejadian tersebut, jumlah perahu secara keseluruhan yang mengalami kerusakan sebanyak 23 rusak parah dan 36 rusak ringan. Sementara itu untuk korban jiwa dari peristiwa tersebut nihil.

Dengan adanya peristiwa tersebut, anggota Polairud, Polda Jawa Timur, yang dipimpin langsung Kombes Pol Arnapi, menerjunkan 30 personel, untuk mengevakuasi puing-puing perahu yang rusak.

"Anggota kepolisian dari Polda Jatim, selalu siap siaga mengantisipasi peristiwa-peristiwa alam yang terjadi," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memprediksi hal itu akan terjadi hingga tiga hari kedepan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan berdasarkan analisa, gelombang tinggi yang menyebabkan banjir rob di Surabaya disebabkan karena peningkatan kecepatan angin. Kondisi itu diperparah dengan terjadinya pasang maksimum.

"Berdasarkan data medan angin pukul 12 UTC tanggal 11 November 2020, perbedaan tekanan mencapai 12 mb, di mana nilai tekanan di wilayah selatan mencapai 1020 hPa, sedangkan di sebelah barat Sumatera hanya 1006 hPa. Hal ini menyebabkan peningkatan kecepatan hembusan fetch, terutama yang masuk celah Selat Madura," kata Teguh, saat dikonfirmasi Kamis (12/11).

Teguh mengatakan kondisi pasang air laut maksimum menunjukkan peningkatan menuju pasang maksimum harian setinggi 80 sampau 110 cm dari MSL (Mean Sea Level : rata-rata tinggi muka air laut) pada pukul 20.00 - 21.00 WIB.

Ia menyebut kejadian gelombang tinggi yang menyebabkan banjir rob di pesisir Surabaya hanya periodik. Meski demikian ia memperkirakan gelombang tinggi akan tetap terjadi hingga 3 hari ke depan.

"Kita perkirakan cuma periodik saja, sampai 1 hingga 3 hari ke depan," tuturnya.

Namun prediksi BMKG, ketinggian pasang maksimum harian itu akan mengalami peningkatan lebih tinggi mencapai 130 centimeter dari MSL pada 15 - 17 November 2020.

"Adanya peningkatan kecepatan angin yang menyebabkan peningkatan gelombang lebih tinggi dalam skala lokal. Ditambah bersamaan dengan pasang maksimum harian, makanya kondisi rob menjadi lebih ekstrem," kata dia.

Ia pun mengimbau agar warga di wilayah pesisir Surabaya untuk meningkatkan kewaspadaan dampak gelombang tinggi dan angin kencang beberapa hari kedepan. Ia juga mengingatkan agar warga dan nelayan untuk memperhatikan informasi dari BMKG.

"Kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan dampak gelombang tinggi dan angin kencang serta terus memperhatikan informasi terkini dari BMKG Tanjung Perak melalui media informasi kami," ucapnya.

(frd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER