Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menilai tingkat kedisiplinan warga DKI Jakarta dalam mematuhi protokol kesehatan covid-19 cukup menghasilkan progres membaik dari waktu ke waktu.
Hal itu menurutnya terbukti dengan penambahan kasus positif covid-19 harian di Jakarta yang sempat menurun dalam beberapa bulan terakhir.
"Penurunan kasus covid-19 di Jakarta menunjukkan bahwa masyarakat DKI Jakarta cukup disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan 3M," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal BNPB Indonesia, Kamis (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, dalam sepekan ini ibu kota yang kasusnya sempat melandai kembali menjadi ranking tiga dari 34 provinsi di Indonesia yang mencetak penambahan kasus aktif covid-19 terbanyak.
Wiku khawatir, lonjakan kasus harian yang terjadi di Jakarta diakibatkan fenomena libur panjang akhir Oktober lalu.
Jika menilik lembaran kasus lama, kenaikan kasus akibat libur panjang akan terjadi dalam sepekan atau dua pekan selanjutnya yang merupakan ketetapan masa inkubasi terlama virus yakni 14 hari.
"Jika dalam minggu ke depan kasus terkonfirmasi positif tidak sebanyak libur panjang, itu tandanya masyarakat sudah bisa mulai beradaptasi menghadapi pandemi covid-19 dan pembelajaran tersebut sudah menuai hasil," lanjutnya.
Namun, jumlah pemeriksaan harian orang yang diperiksa terkait virus corona sepekan terakhir masa libur panjang fluktuatif dan cenderung melandai.
Kisaran tes yang dilakukan dalam periode 28 Oktober hingga 3 November 2020 menunjukkan rata-rata di angka 26 ribu orang per hari.
Sedangkan rata-rata jumlah testing sebelumnya mencapai rata-rata hingga 33 ribu kasus, bahkan pada Selasa (13/10) sempat mencatat rekor jumlah testing tertinggi sepanjang oktober dengan 40.012 orang per hari.
Sementara itu, di ibu kota sendiri perkembangan kasus covid-19 per Kamis (12/10) menunjukkan 115.174 orang positif terinfeksi covid-19.
Dari jumlah itu, 106.189 orang dinyatakan telah pulih. Kemudian 1.693 orang dirawat di rumah sakit dan 4.878 orang isolasi mandiri, sementara 2.414 lainnya meninggal dunia.
(khr/psp)