Menkes Terawan Sasar 107 Juta Orang Divaksin Covid-19

CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2020 17:32 WIB
Menkes Terawan menyasar 107 juta orang dalam rentang usia 18-59 tahun bakal menerima vaksin covid-19.
Menkes Terawan menyasar 107 juta warga bakal menerima vaksin covid-19. (Foto: ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan sasaran penerima vaksin Covid-19 sebanyak 107.206.544 orang berusia 18 hingga 59 tahun.

Dari sasaran tersebut, menurutnya, sebesar 30 persen di antaranya merupakan kelompok penerima vaksin dari program yang dibiayai pemerintah dan 70 persen lainnya ialah kelompok penerima vaksin mandiri.

"Jumlah sasaran sudah mengakomodasi rekomendasi WHO yang melakukannya secara bertahap. Pelaksanaan dilakukan dengan pendekatan dua skema," kata Terawan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (17/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan bahwa total penerima vaksin  dari program pemerintah 32.158.276 orang dengan kebutuhan 73.964.035 dosis vaksin Covid-19. Menurutnya, setiap orang membutuhkan dua dosis vaksin dan wastage rate of vaccine atau penghitungan jumlah total vaksin dengan jumlah dosis yang diberikan sebesar 15 persen.

Sementara itu, penerima vaksin mandiri berjumlah 75.048.268 orang dengan kebutuhan 172.611.016 dosis vaksin Covid-19. Terawan berkata, penyediaan vaksin mandiri diserahkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Dalam wastage rate, termasuk indeks pemakaian, vaksin sisa tidak terpakai, rusak, hilang ini bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock atau bila terjadi kemungkinan kurang atau kebutuhan emergency dan relokasi antardaerah," ujarnya.

Ia melanjutkan, pemerintah telah menyiapkan tenaga vaksinasi yang sudah melalui program pelatihan dengan jumlah saat ini 23.145 orang tenaga kesehatan. Selain itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebutuhan lain untuk pelaksanaan vaksin Covid-19.

"Kesimpulannya, Kemenkes telah menyiapkan peraturan, SDM, administrasi, logistik, jaringan fasyankes dan sistem monitoring evaluasi untuk pelaksanaan vaksin Covid-19," kata dia.

Terawan berkata, pemerintah akan menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan bahwa emergency use authorization (EUA) Vaksin Merah Putih, produksi dalam negeri, diperkirakan keluar pada akhir 2021.

Menurutnya, EUA baru keluar setelah dilakukan identifikansi antigen, pembuatan seed virus, prototipe vaksin, hilirisasi, komersialisasi dari scalling, uji praklinik, dan uji klinik.

"Nanti setelah mendapatkan data, dalam 20 hari kerja bisa mendapatkan izin EUA untuk komersialiasi, ini diperkirakan pada quarter IV 2021," ucapnya.

Penny menambahkan, BPOM akan memberikan fasilitas proses pegamanan vaksin tersebut dengan serfitikasi melalui proses clinical batch atau produksi vaksin secara kecil yang akan diuji klinik dalam waktu tujuh hari kerja.

"Penerbitan persetujuan pelaksanaan uji klinik maksimal empat hari kerja dan penerbitan izin penggunaan EUA maksimal 20 hari kerja. Nanti antara penelitian dan industri farmasi harus dikomunikasikan sejak awal," katanya.

(psp/mts)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER