Merasa Bayi Ditukar, Pasutri di Jatim Laporkan RS ke Polisi

CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2020 22:45 WIB
Pasangan suami istri di Sumenep, Jawa Timur merasa pihak rumah sakit menukar bayinya dan tidak mengaku telah melakukan itu.
Ilustrasi bayi (Istockphoto / Simon Dannhauer)
Pamekasan, CNN Indonesia --

Pasangan suami istri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur melaporkan rumah sakit ke Polres Sumenep karena merasa bayinya yang baru lahir sengaja ditukar. Langkah hukum diambil karena pihak rumah sakit mengaku tidak menukar bayi.

"Kami lengkap buktinya. Anak kami yang awal baru lahir, dan yang kedua anak yang sudah berubah postur tubuhnya. Insting istri saya sangat kuat melihat postur bayi," kata warga Sumenep yang melaporkan rumah sakit ke kepolisian, Subroto.

Subroto menjelaskan bahwa istrinya melahirkan bayi perempuan pada 13 November lalu. Sepengetahuan Subroto dan istrinya, si jabang bayi tidak memiliki rambut alias gundul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, selang beberapa saat kemudian, sang istri merasakan kejanggalan saat ingin memberikan ASI. Bayi yang digendongnya memiliki rambut agak lebat. Tak seperti yang dilihatnya pertama kali.

Kecurigaan lalu muncul. Subroto mengonfirmasi kepada pihak rumah sakit. Akan tetapi pihak rumah sakit terkesan tidak peduli.

"Awalnya kami menanyakan kepada rumah sakit, kenapa bayi kami berbeda dari yang awal. Hanya pihak rumah sakit mengatakan jika tidak ada yang tertukar. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa gelang khusus untuk bayi yang lahir tidak lepas," kata Subroto.

Subroto kecewa karena aduannya tidak digubris rumah sakit. Dia lantas membuat laporan ke Polres Sumenep pada Senin (16/11).

Ia berharap polisi segera memproses perkara tersebut. Subroto juga mengaku akan terus memantau kinerja kepolisian jika kasus tidak diusut.

"Pihak Polres tadi menerangkan ke kami, bahwa kami disuruh ketemu dengan direktur RSUD," paparnya.

Terpisah, Direktur RSUD dr. H. Moh Anwar, dr. Erliyati mengaku tidak tahu atas kejadian tersebut. Bahkan pihaknya belum menerima laporan dugaan bayi tertukar.

"Tidak ada, coba tanya langsung ke Humas. Salah miskomunikasi itu. Siapa yang memastikan, kan bahaya," kata Erliyati.

(nrs/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER