Sejumlah kerumunan yang terjadi di DKI Jakarta belakangan, termasuk acara pernikahan putri pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dari Arab Saudi menimbulkan potensi penularan Covid-19.
Satgas Covid-19 menyatakan dampak dari kerumunan-kerumunan tersebut bakal terlihat dalam dua hingga tiga pekan mendatang.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengingatkan kerumunan tersebut memiliki potensi penularan Covid-19 yang cukup besar. Setidaknya terdapat beberapa faktor terkait, yakni mobilitas, kerumunan itu sendiri, dan pelanggaran disipin protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi seperti saya sampaikan sebelumnya, pertama ketika terjadi mobilitas penduduk, kedua terjadi kerumunan, ketiga tidak adanya kepatuhan terkait dengan 3M di sanalah muncu potensi penularan Covid-19," ucap Dewi dalam talk show 'Covid-19 Dalam Angka: Kondisi Situasi Nasional per 17 November 2020' di Media Center Satgas Covid-19, Rabu lalu (18/11).
Sebelumnya, ketua #SatgasCovid19 Doni Monardo sendiri telah mengirimkan 20 ribu masker dan hand sanitizer untuk membantu mereka mematuhi protokol kesehatan pada Sabtu (14/11). Namun ketika acara berlangsung jaga jarak susah dilakukan hingga terjadi kerumunan.
Dewi mengungkap dampak kerumunan itu terhadap kenaikan angka kasus di Jakarta dapat dilihat dalam dua hingga pekan mendatang.
"Hasilnya belum kita bisa lihat satu atau dua hari ini karena butuh waktu untuk terjadinya masa inkubasi dalam tubuh, muncul gejala, kemudian diperiksa. Jadi akan butuh waktu dua hingga tiga minggu untuk melihat efek kerumunan yang terjadi kemudian diperiksakan ternyata hasilnya positif," ucapnya.
Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak bertandang atau menggelar berbagai acara yang menyebabkan kerumunan. Karena jika ini dibiarkan terjadi maka risiko penularan Covid-19 kian besar.
(ayo/fjr)