Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya menyediakan tes swab gratis khusus bagi warganya yang melakukan kontak erat dengan pasien positif Virus Corona (Covid-19).
"Mereka yang di-testing karena hasil tracing dilakukan secara gratis. Kalau ada warga ingin melakukan testing karena ingin tahu untuk dirinya sendiri jangan pakai uang pajak," kata Anies dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (24/11).
Ia mengatakan warga yang tidak pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 bisa melakukan testing di rumah sakit swasta. Namun, tes di rumah sakit swasta mengeluarkan uang sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi yang diselenggarakan pemerintah tidak berbayar, semuanya gratis," ujar Anies.
Anies dalam kesempatan itu juga menyebut pihaknya terus meningkatkan kapasitas testing dan upaya pelacakan kontak. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas di Ibu Kota.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengklaim saat ini kapasitas pemeriksaan sudah mencapai 20 ribu spesimen per hari. Pengujian spesimen tersebut dilakukan di 60 laboratorium.
Di sisi lain, Anies menyebut pihaknya sudah merekrut 1.500 orang untuk melakukan pelacakan kontak. Sampai saat ini, rasio pelacakan kontak telah mencapai 1 banding 12.
"Setiap ada kasus, tracing hampir ke 12 orang, dan ini tidak mudah dikerjakan. Untuk itu semua, mereka yang di-testing karena hasil tracing dilakukan secara gratis," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah dan Dinas DKI Jakarta menyiapkan tes swab antigen gratis untuk masyarakat yang hadir dalam kerumunan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Petamburan, Slipi, Tebet, hingga Megamendung. Ia pun meminta warga tak ragu untuk mengikuti tes tersebut.
"Kami mengajak masyarakat yang ikut aktivitas tersebut secara sukarela bersedia swab antigen yang disiapkan pemerintah dan Dinas Kesehatan DKI di sejumlah puskesmas. Pemeriksaan itu gratis kepada masyarakat dan ini penting," kata Doni saat konferinsi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11).
(dmi/fra)