Status aktivitas Gunung Api Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), menyusul erupsi yang terjadi pada 27 November pukul 05:58 WITA, dan erupsi kedua pada 29 November 2020 pukul 09:45 WITA.
"Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh maka tanggal 29 November 2020 pukul 13:00 WITA tingkat aktivitas Gunungapi Ili Lewotolok dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga)," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (29/11).
Potensi bahaya Gunung Ili Lewotolok saat ini berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, hujan abu lebat, awan panas yang utamanya ke arah bukaan kawah atau tenggara, serta longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara maupun lahar di sungai-sungai sekitar gunung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT Erupsi |
Dalam status Siaga, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun wisawatan tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak.
Selain itu, PVMBG juga mengingatkan penggunaan masker untuk melindungi diri dari bahaya abu vulkanik yang mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA).
"Masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak, mengingat potensi bahaya abu vulkanik, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," ujarnya.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Ili Lewotolok juga diminta waspada karena potensi ancaman bahaya lahar terutama di musim penghujan.
"Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di musim hujan," katanya.
Kasbani juga meminta seluruh pihak agar tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks agar suasana kondusif di Pulau Lembata terjaga.
"Pemda, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ili Ape atau PVMBG di Bandung," pinta Kasbani.