Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan demi menghentikan penularan Covid-19, termasuk menghadirkan vaksin.
Menurutnya, vaksin terbukti sejak lama sebagai upaya intervensi kesehatan masyarakat yang efektif.
Sejak 1956, Indonesia sudah berhasil menghilangkan beberapa penyakit menular melalui program imunisasi, seperti cacar dan difteri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu vaksin diumumkan sudah aman dan manjur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM], mari kita sama-sama dukung supaya ini bisa kita lakukan, karena vaksinasi sudah terbukti sebagai sarana kesehatan untuk menghilangkan penyakit," ujar Ede dalam Dialog Produktif bertema 'Hancurkan Covid-19 dengan Vaksin, Disiplin 3M, dan Hidup Sehat' yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (1/12).
Ede juga mengimbau masyarakat untuk berkontribusi melalui program vaksin mandiri nantinya, setelah vaksin Covid-19 resmi diedarkan. Dengan kontribusi masyarakat, akan membantu percepatan tercapainya target kekebalan kelompok yang diinginkan, sebagaimana yang direncanakan oleh pemerintah.
Pemerintah, lanjutnya, memang telah merencanakan program vaksinasi gratis, namun tidak semua golongan masyarakat dapat memperoleh fasilitas tersebut. Vaksinasi gratis akan diprioritaskan terutama bagi tenaga kesehatan dan golongan tidak mampu.
"Sebenarnya, kontribusi masyarakat dalam program vaksin mandiri tidak ada masalah. Dalam program vaksinasi yang lama juga begitu."
"Ini yang harus dipahami nantinya, ada yang bisa dibiayai pemerintah terutama bagi tenaga kesehatan, kemudian yang lain diharapkan program mandiri agar prosesnya cepat, mengingat targetnya 70 persen dari jumlah populasi," katanya.
Mengingat geografis serta demografi penduduk Indonesia yang besar dan tersebar, dia mengakui bahwa pelaksanaan program vaksinasi dapat memakan waktu. Artinya, penanganan pandemi Covid-19 ini masih memerlukan waktu.
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat diharapkan tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan 3M sambil menunggu program vaksinasi tuntas.
"Perlu waktu lama untuk program vaksinasi. Oleh karena itu, 3M itu tidak boleh lepas. Biasakan hidup sehat, kemudian mari kita jaga keamanan diri kita agar tidak tertular," katanya.
(ang/fef)