Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyatakan tak ada yang salah dengan negara berbasis sistem tauhid yang digaungkan oleh Imam Besar FPI Rizieq Shihab. Dia justru heran banyak pihak yang mempertanyakan.
"Kalau ditonton dengan jernih pernyataan HRS (Habib Rizieq Shihab), tak ada satupun yang aneh yang diucapkan HRS. Kenapa harus jadi permasalahan semua ya," kata Munarman kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/12).
Munarman menjelaskan bahwa konsepsi negara dengan sistem berbasis tauhid itu sejalan dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, tidak ada yang salah dengan konsepsi Rizieq tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coba pikirkan dengan jujur dan matang. Ketuhanan yang maha esa itu tauhid bukan?" kata Munarman.
Senada, Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar tak ada yang salah dengan konsepsi negara berbasis sistem tauhid. Menurutnya, konsepsi itu sesuai dengan berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Tuhan yang maha satu itu kan tauhid. Sederhana kok," kata Aziz.
Sementara itu, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menilai konsepsi negara berbasis tauhid yang dikemukakan Rizieq untuk merespon kontroversi wacana Pancasila ingin dipangkas menjadi Trisila dan Ekasila belakangan ini.
Menurutnya, Rizieq tak ingin konsepsi sila mengenai Ketuhanan Yang Maha Esa dihilangkan dalam Pancasila.
"Karena selama ini Pancasila ingin dirubah yaitu unsur ketuhanan diletakan di sila ke tiga dalam Tri Sila bahkan menjadi Ekasila yang unsur ketuhanan malah sudah dihilangkan kembali dalam RUU HIP yang diinisiatori oleh PDIP," kata Novel.
![]() |
Novel menjelaskan bahwa sila pertama Pancasila menjadi rujukan Habib Rizieq dalam merumuskan konsepsi negara berbasis tauhid.
Novel juga mengatakan Pancasila merupakan konsepsi yang dirumuskan oleh para ulama yang menjadi bapak pendiri Indonesia saat Indonesia merdeka.
"Untuk itu rakyat harus kembali kepada tauhid/sila pertama agar Pancasila dirawat oleh ulama maka itulah hakekat sebenarnya dan aman di tangan para ulama yang jelas merah putihnya," kata Novel.
Sebelumnya, Rizieq mengajak masyarakat untuk 'hijrah' ke sistem negara berbasis tauhid. Gagasan itu merupakan bagian dalam konsepsi besar Revolusi Akhlak yang ia gaungkan selepas pulang dari Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sistem negara yang berbasis tauhid sesuai dengan kandungan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Tauhid merupakan dasar agama Islam yang menyatakan keesaan Allah.
"Maka itu, revolusi akhlak di level sistem bagaimana kita menggandeng, kita hijrah ke sistem berbasis tauhid, berbasis sila pertama Pancasila," kata Rizieq dalam Dialog Nasional Reuni Akbar 212 kemarin.