Klaster infeksi virus corona (Covid-19) guru MAN 22 Palmerah, Jakarta Barat muncul diduga setelah perjalanan bersama ke Yogyakarta. Usai kegiatan tersebut, sebanyak 33 guru terkonfirmasi positif.
Camat Palmerah, Firmanuddin menuturkan temuan kasus bermula saat seorang guru mendapati hasil swab antigennya reaktif pada Jumat (27/11) pekan lalu. Hal ini lantas ditindaklanjuti dengan memeriksa dua guru lain yang bergejala dari sekolah yang sama, MAN 22 Palmerah Jakbar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil tanggal 28 [November] didapatkan positif," kata Firmanuddin dalam keterangan tertulis, Kamis (3/12).
Pada tanggal yang sama pula menurut dia, pemeriksaan lanjutan dilakukan pada empat guru lain yang bergejala.
Hasilnya, pada 29 November dilaporkan 3 orang dinyatakan positif. Lantas pada 30 November, didapatkan hasil seorang lainnya juga positif.
"Tanggal 30 dilakukan pemeriksaan lanjutan kepada guru-guru yang mulai mengalami gejala sebanyak 13 orang," lanjut Firman.
Dari pemeriksaan itu, didapatkan hasil pada tanggal 1 Desember, ada 10 orang yang dinyatakan positif dan 3 orang lainnya negatif.
Ia menyatakan, pemeriksaan kembali dilakukan pada 1 Desember terhadap 23 guru lain. Berdasarkan hasil yang keluar pada 3 Desember didapati bahwa 16 orang di antaranya positif, 4 orang negatif, dan 2 orang masih menunggu hasil.
"Jumlah total pemeriksaan 43 orang, positif 33 orang, negatif 7 orang dan menunggu hasil 3 orang," Firman merinci.
![]() |
Namun ia enggan berkomentar lebih lanjut mengenai langkah penanganan dari pihak sekolah. Firman beralasan hal tersebut berada di bawah kewenangan Kementerian Agama.
"Karena itu kebijakannya mereka, kami kewilayahan khusus tracing, penyemprotan dan juga kalau butuh isolasi mandiri kami siapkan," terang dia lagi.
Sementara itu dihubungi terpisah Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DKI Jakarta Nur Pawaidudin mengaku tidak menerima informasi dari pihak MAN 22 Palmerah, Jakarta Barat ihwal perjalanan puluhan guru ke Yogyakarta tersebut.
"Yang cukup mengecewakan dan saya baru dengar hari ini, ada perjalanan gitu tidak ada komunikasi sama sekali dengan kita, pemberitahuan via telpon kek, buat nota perjalanan ke Jogja gitu misalnya. Nah ini enggak ada komunikasi terkait perjalanan itu. Sama sekali tidak ada," ungkap Nur Pawaidudin.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, tidak ada siswa dalam perjalanan ke Yogyakarta itu. Kegiatan hanya dilakukan oleh guru dan pegawai Tata Usaha.
"Bukan study tour. Perjalanan ke Jogja karena ada kepala madrasah yang pensiun," ucap dia.
Ia menyatakan, saat ini pihaknya fokus memastikan kesehatan guru-guru yang dinyatakan positif. Akan tetapi nantinya tetap dilakukan penelusuran lebih lanjut mengenai perjalanan itu.
"Tetap saja ini nanti akan saya tracking ini inisiatif siapa, mungkin inisiatif siapa kepala sekolah, kita tidak tahu. Tapi fokus utama sekarang bicara kesehatan. Pasti secara kedinasan kami akan cari, kalau memang siapa yang salah ya tentu kita berikan sanksi, kan gitu," tegas Nur Pawaidudin.
Puluhan guru MAN 22 Jakbar dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab antigen, sebelumnya mereka melakukan perjalanan bersama ke Yogyakarta dan merayakan purna tugas kepala sekolahnya.
![]() |