Banjir yang merendam Medan, Sumatra Utara, sejak Kamis (3/12), berangsur surut pada Sabtu (5/12). Meski demikian, bencana hidrometeorologi ini sudah mengakibatkan lima orang meninggal dan menerpa 12.783 warga.
"Banjir yang sempat merendam Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, di beberapa titik hingga lima meter pada Kamis (3/12) berangsur surut. Tinggi muka air terpantau antara 30 hingga 60 cm pada hari ini, Sabtu (5/12)," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/12).
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi per 5 Desember 2020, lanjutnya, banjir sudah mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 2 hilang, dan 4.249 KK atau 12.783 jiwa terdampak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melaporkan terdapat enam orang hilang dan ribuan unit rumah terendam.
Empat kecamatanpun terdampak, yakni Medan Johor, Medan Maimun, Medan Sunggal, dan Medan Tuntungan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama tim gabungan pun telah mengevakuasi 181 jiwa, di antaranya anak-anak 67 jiwa dan lansia 26 jiwa.
"Sedangkan kerugian materiil sebanyak 1.493 unit rumah warga dan 1 masjid terendam saat kejadian yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB pada Kamis lalu. Di samping itu, seluas 69 hektare lahan juga terendam," urai Raditya.
Menurutnya, banjir di Medan ini salah satunya dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang menyebabkan Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Denai meluap.
Berdasarkan analisis melalui InaRISK, kata Raditya, Kota Medan merupakan salah satu wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan tingkat kerawanan sedang hingga tinggi.
"Dengan 21 kecamatan yang berpotensi terdampak bahaya tersebut," imbuh dia.
Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hari ini (5/12) dan Minggu (6/12) wilayah Sumatra Utara merupakan salah satu yang berpotensi diterpa hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Terpisah, Pemkot Medan mengimbau kepada seluruh warga, khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS), agar siaga dan bersabar menghadapi bencana ini.
"Kita semua sedang dalam keadaan prihatin, terlebih dengan terjadinya bencana, seperti banjir ini. Untuk itu, saya mengimbau kepada masyarakat agar selalu siaga dan sekaligus bersabar dalam menghadapi cobaan ini," kata Plt. Asisten Pemerintahan dan Sosial Setdako Medan, Renward Parapat di Medan, Jumat (4/12).
(arh)