Warga Tempel Foto Artis Korea Lawan Anak Pramono di Kediri

CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2020 17:29 WIB
Bawaslu mengungkapkan sejumlah kasus unik di TPS, mulai penempelan foto artis Korea pada surat suara, hingga pencontrengan dengan pulpen.
Pemilih menempel foto artis di kolom kosong di Pilkada Kediri 2020. (Foto: Humas Bawaslu RI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan sejumlah kejadian unik selama proses pemungutan suara Pilkada Serentak 2020. Mulai dari pemilih memilih dengan mencontreng hingga pemilih menempel foto di kolom kosong calon tunggal.

"Ada kejadian unik, pemilih menempel gambar di kolom kosong pada surat suara paslon tunggal. Foto-foto, enggak tahu (siapa), artis kali ya, Korea-Korea," kata Anggota Bawaslu Mochamad Afifudin dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal Bawaslu RI di Youtube, Rabu (9/12).

Dari gambar yang didapatkan CNNIndonesia.com, penempelan foto bukan paslon di surat suara itu dilakukan di Pilkada Kediri 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon tunggal terjadi di Pilkada ini putra sulung Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramana, yang berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa, melawan kotak kosong.

Alhasil, surat suara hanya mencantumkan paslon tersebut di sebelah kiri dan kolom kosong tanpa foto di sebelah kanan. Kolom kosong inilah yang diisi oleh warga dengan foto artis.

Selain itu, Bawaslu juga menemukan masih ada pemilih yang memilih dengan mencontreng menggunakan pulpen. Afif menduga, banyak masyarakat salah paham terkait imbauan membawa pulpen sendiri ke TPS.

Padahal, imbauan membawa pulpen itu agar pemilih tidak saling pinjam pulpen ketika menandatangani kehadiran untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Kemudian, Bawaslu juga masih menemukan surat suara yang tertukar. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bangka Tengah dengan Kabupaten Pesisir Barat.

"Ini terjadi karena surat suara dicetak di tempat yang sama. Ini sangat mungkin terjadi," tuturnya.

Tidak hanya itu, Bawaslu juga mencatat masih ada sejumlah TPS yang tidak memiliki bilik khusus bagi pemilih bersuhu 37,3 derajat Celcius ke atas. Bilik khusus ini sejatinya menjadi persyararan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencegah penularan Covid-19.

Kemudian, TPS di sejumlah daerah juga mengalami banjir dan rusak diterjang angin kencang akibat cuaca buruk, sehingga logistik dan surat suara rusak.

"Barusan kami dapat video dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, proses penghitungan akhirnya terhenti, terganggu, karena adanya TPS roboh dan lain-lain. Kondisi seperti ini tidak diinginkan tapi enggak bisa dihindari," ungkapnya.

(dmi/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER