Satgas Covid-19 mencatat tren kenaikan angka kasus positif yang tinggi di beberapa pekan ke belakang. Hal tersebut bisa juga diindikasikan sebagai meningkatnya kinerja petugas kesehatan di lapangan.
Hal tersebut disampaikan Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane. Ia menyatakan kenaikan angka kasus merupakan tanda keberhasilan identifikasi kasus sejak dini.
Lihat juga:3 Jurus Atasi Pandemi: 3M, 3T, dan Vaksinasi |
"Memang peningkatan kasus kita pada minggu-minggu terakhir ini cukup signifikan. Tetapi menurut pandangan kami itu juga menjadi salah satu indikator teman-teman kita di lapangan, bahwa mereka mampu menemukan kasus sedini mungkin," ujar Masdalina dalam talk show 'Hidup Bersama Covid-19' di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Selasa (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masdalina juga mengatakan bahwa tren kenaikan kasus di beberapa pekan ke belakang jadi parameter meningkatnya kemampuan testing petugas medis di lapangan. Hal tersebut diharapkan dapat menekan angka kematian akibat Covid-19.
"Kemampuan kita melakukan testing juga semakin meningkat hingga saat ini. Hampir mendekati standar WHO, 1 per 1000 jumlah penduduk," tambahnya.
Pemerintah kini terus menggencarkan upaya 3T dalam menghadapi pandemi. Upaya tersebut mencakup tracing atau pemantauan, testing atau pemeriksaan, serta treatment atau pengobatan.
Di kesempatan yang sama Masdalina juga mengimbau agar masyarakat tidak terlena lalai pada protokol kesehatan meski kabar hadirnya vaksin Covid-19 semakin ramai terdengar.
"Vaksin adalah salah satu cara untuk mencegah. Tapi bukan berarti dengan adanya vaksin lalu kita melupakan protokol kesehatan yang kita sudah lakukan hampir 10 bulan ini," kata Masdalina.
Pemerintah melalui #SatgasCovid19 pun senantiasa mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol 3M yang terdiri dari memakai masker, menjaga jarak hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
(fjr/fjr)