Gelaran Pemilihan Kepada Daerah serentak telah dilaksanakan Rabu lalu (9/12). Pemerintah mencatat angka kepatuhan pada protokol kesehatan Covi-19 yang cukup baik.
Satgas Penanganan Covid-19 Nasional mencatat tingkat kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 pada gelaran Pilkada Serentak 2020 di angka 89 hingga 96 persen.
Data didapat dari hasil pemantauan kepatuhan protokol kesehatan sejak Rabu (9/12) pagi pukul 06.45 WIB. Meski begitu, ketua #SatgasCovid19 Doni Monardo meminta kepada seluruh pihak yang terlibat Pilkada 2020 tidak berpuas diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan kita puas. Sekali lagi tidak boleh puas dulu. Karena tahapan-tahapan tugas untuk Pilkada ini belum berakhir," kata Doni, dilansir dari laman resmi BNPB, Rabu (9/12).
Doni mengingatkan kepada pihak yang terlibat bahwa tahapan Pilkada 2020 masih panjang. Ia menyatakan masih banyak rangkaian teknis Pilkada yang berpotensi menimbulkan kerumunan, salah satunya proses rekapitulasi suara.
"Hari ini saja, untuk kegiatan penghitungan suara, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada. Oleh karenanya jangan lengah jangan kendor," tambah Doni.
Ia pun mengajak semua pihak untuk turut memantau keamanan penyelenggaraan Pilkada serentak yang dilaksanakan di 309 daerah ini. Baginya, semua orang berhak menegur jika ada pelanggaran.
"Selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," katanya.
Doni mengatakan pihaknya selalu memantau kepatuhan protokol kesehatan dalam gelaran Pilkada 2020 di setiap daerah. Hasil monitoring menyatakan tingkat kepatuhan tiap daerah cukup beragam.
"Kami melihat perkembangan dari seluruh provinsi. Ada provinsi dengan tingkat kepatuhan yang rendah, tetapi peringatan yang diberikan petugas juga rendah sekali. Lantas kami menghubungi pejabat terkait," jelas Doni.
(fjr/fjr)