Mantan kandidat menteri Presiden Joko Widodo, Christiany Eugenia Paruntu alias Tetty Paruntu, diprediksi kalah di Pilkada Provinsi Sulawesi Utara 2020 merujuk sejumlah hasil hitung cepat (quick count).
Dalam hitung cepat versi Indikator Politik Indonesia, Tetty yang berpasangan dengan Sehan Salim Landjar memperoleh 33,21 persen suara. Tetty-Sehan hanya berada di posisi kedua.
Mereka kalah dari paslon petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw yang meraih 57,96 persen suara. Sementara posisi ketiga ditempati Vonnie Anneke Penambunan-Hendry Corneles Mamengko dengan perolehan 8,83 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hitung cepat versi Charta Politika, Tetty-Sehan juga ada di posisi kedua dengan 35,47 persen suara. Pasangan Olly-Steven meraih 56,38 persen suara dan Vonnie-Hendri 8,15 persen suara.
Nama Tetty sempat jadi pembicaraan publik akhir tahun lalu, tepatnya 21 Oktober 2019. Saat itu, Tetty hadir di Istana Negara, Jakarta, saat Jokowi sedang mempersiapkan kabinet periode kedua masa jabatannya sebagai presiden.
Berbeda dari kandidat menteri lainnya, Tetty tak keluar lewat pintu yang dipantau awak media. Saat pengumuman kabinet, nama politikus Golkar itu tak diumumkan Jokowi.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan Tetty dicoret karena rekam jejaknya. Tetty pernah diperiksa KPK atas dugaan keterlibatan pada kasus suap Bowo Siddik.
Tetty menjabat Bupati Minahasa sejak 2015 hingga saat ini. Ia juga dilantik menjadi Ketua DPD Golkar Sulawesi Utara pada 2017 saat Setya Novanto memimpin Partai Beringin.
Di Pilkada Sulut, Tetty mendapat dukungan tiga partai politik, yaitu Golkar, PAN, dan Demokrat.
Sehan Salim Landjar, yang mendampingi Tetty di Pilkada Sulut, merupakan Bupati aktif Bolang Mongondow Timur (Boltim) Sulut. Sehan menjabat sebagai Bupati untuk dua periode kepemimpinan.
Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Gorontalo periode 2004-2009.