Ombudsman Republik Indonesia bakal meminta klarifikasi kepada pengelola jalan tol dan instansi terkait mengenai matinya CCTV di Jalan Tol Cikampek saat bentrok aparat kepolisian dengan Laskar FPI.
"Tentang matinya CCTV, tentunya perspektif Ombudsman adalah pada standar pelayanan publik. Kondisi jalan tol sudah dibahas dalam rapat sesama anggota Ombudsman, dan waktu dekat, tentunya kita akan melakukan klarifikasi dengan pengelola jalan tol dan instansi terkait," kata anggota Ombudsman Alvin Lie saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (11/12).
Alvin mengatakan CCTV di jalan tol merupakan salah satu standar pelayanan publik yang memiliki berbagai fungsi mulai dari memantau kondisi, menjadi barang bukti apabila terjadi peristiwa kecelakaan, kemacetan, atau orang sakit, sehingga pengelola bisa memobilisasi bantuan untuk evakuasi, maupun mengurai kemacetan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ketika CCTV mati, ini sebenarnya standar pelayanan publik di jalan tol ini sudah mengalami penurunan, tidak sesuai standar. Bagi kami, perlu mengetahui sudah berapa lama CCTV tersebut mati, kenapa mati, apakah itu dalam rangka perawatan atau perbaikan," ucap dia.
Diketahui, di KM 50 Tol Cikampek terjadi bentrokan antara anggota polisi dengan laskar FPI pada Senin (7/12) sekitar pukul 00.30 WIB.
Dalam bentrokan itu, enam orang dari pendukung Rizieq tewas, sedangkan empat orang lainnya melarikan diri. Terkait bentrokan tersebut, masing-masing pihak yakni kepolisian dan FPI memiliki kronologi yang berbeda.
PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) sendiri menyatakan jaringan CCTV mulai dari KM 49 (Karawang Barat) sampai dengan KM 72 (Cikampek) mati sejak Minggu (6/12) karena terjadi gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optic di Km 48+600.
"Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak hari Minggu (06/12) pada pukul 06.00 WIB kepada tim inspeksi untuk kemudian melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut," kata Direktur Utama PT JMTO Raddy R. Lukman dalam keterangan tertulis, Selasa (8/12).
Raddy mengatakan perbaikan tak dapat dilakukan sampai tuntas karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan. Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan cuaca yang hujan dan kondisi lalu lintas.
Perbaikan kamera CCTV di sepanjang KM 49 sampai KM 72 Tol Jakarta-Cikampek baru selesai dilakukan pada Senin (7/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
(yoa/pmg)