Patuhi Luhut, DKI Terapkan 75 Persen ASN Kerja di Rumah

CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2020 11:03 WIB
Sesuai arahan Luhut, Pemprov DKI akan menerapkan WFH 75 persen untuk mencegah penularan Covid-19 pada kurun waktu 18 Desember 2020-8 Januari 2021.
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/12/2020). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memperketat kebijakan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Langkah kebijakan itu diambil sesuai dengan arahan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jakarta, Chaidir mengatakan, untuk saat ini persentase aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja secara WFH sebanyak 50 persen. Sementara, 50 persen lainnya bekerja seperti biasa di kantor atau work from office (WFO).

Nantinya, setelah kebijakan itu diterapkan, jumlah ASN yang WFH mencapai 75 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai arahan Pak Luhut kami akan menyesuaikan, sedang merevisi surat edaran tentang jam kerja ASN. WFH menjadi 75 persen dan WFO 25 persen," kata Chaidir saat dikonfirmasi, Selasa (15/12).

Chaidir menjelaskan, kebijakan tersebut akan mulai berlaku pada rentang waktu seperti yang diminta Luhut.

Sebelumnya, Luhut--yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)-- meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperketat pemberlakuan sistem bekerja dari rumah (WFH) hingga 75 persen mulai 18 Desember sampai 8 Januari 2021.

Luhut juga meminta Anies meneruskan kebijakan membatasi jam operasional hingga pukul 19:00 WIB dan membatasi jumlah orang yang berkumpul di tempat makan, mall, dan tempat hiburan. Pengetatan ini guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Permintaan itu disampaikan Luhut, berkaca dari sejumlah kasus peningkatan kasus Covid-19 setelah beberapa kali libur panjang dan cuti bersama beberapa waktu sebelumnya, pada Oktober lalu.

Sementara itu, perkembangan terkini penularan Covid-19 di Indonesia per 14 Desember 2020 pukul 12.00 WIB telah 623.309 kasus. Angka yang dicatat Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 itu bertambah sebanyak 5.489 kasus dari sehari sebelumnya. Dari total akumulasi kasus positif itu, sebanyak  510.957 orang dinyatakan sembuh (bertambah 5.121) dan 18.956 orang lainnya meninggal dunia (bertambah 137).

Untuk di Jakarta, pemutakhiran data terkini yang diakses dari https://corona.jakarta.go.id/id, per 14 Desember 2020 kasus positif Covid-19 di Jakarta adalah 154.065 atau bertambah 1.566 dari sehari sebelumnya. Dari jumlah total tersebut, sebanyak 2.963 (bertambah 22) meninggal, dan 138.988 (bertambah 1.383) sembuh. Dengan demikian, total kasus aktif baik yang masih dirawat maupun isolasi per 14 Desember adalah 12.114 orang (bertambah 161).

(dmi/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER