Satgas Covid-19 meminta pihak rumah sakit untuk menunggu arahan dan keputusan pemerintah terkait program vaksinasi. Rumah sakit diminta untuk tidak dulu melakukan kegiatan promosi vaksin Covid-19.
Hal itu dikemukakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Wiku Adisasmito menyusul adanya sejumlah rumah sakit yang mulai melakukan kegiatan promosi vaksin Covid-19.
Lihat juga:BPOM dan MUI Kawal Keamanan Vaksin Corona |
"Jangan melakukan promosi atau kegiatan serupa terkait program vaksinasi, sebelum ada keputusan resmi dari pemerintah untuk mencegah kesimpangsiuran informasi di masyarakat," ujar Wiku dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19, Kamis (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 telah hadir dalam bentuk jadi di tanah air pada Minggu (6/12). Vaksin tersebut kini berada di laboratorium milik PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat, untuk ditindaklanjuti.
Adapun, pendistribusian vaksin baru bisa dilakukan setelah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan atau Badan POM.
Pemerintah memastikan bahwa vaksin akan tersedia untuk seluruh masyarakat Indonesia. Informasi terkait detail pelaksanaan vaksinasi saat ini masih dalam pembahasan.
"Hal ini akan diinformasikan setelah nantinya adanya keputusan resmi dari pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, dari sisi anggaran vaksinasi, Wiku menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada kendala. Pemerintah, lanjutnya, bertujuan membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok melalui program vaksinasi.
Menurut Wiku, hal yang lebih penting untuk dilakukan masyarakat saat ini adalah menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat diminta untuk giat #pakaimasker dengan benar, #cucitangan pakai sabun dan #jagajarak sekaligus menghindari kerumunan.
Hal itu sebagai upaya preventif yang hingga saat ini efektif untuk mencegah penularan virus SARS Cov-2 yang telah menjadi penyebab wabah Covid-19.
Lihat juga:3 Jurus Atasi Pandemi: 3M, 3T, dan Vaksinasi |
Lebih lanjut, dia menambahkan pentingnya untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus pasca libur akhir tahun. Selain penegakan protokol kesehatan secara ketat, Satgas menyarankan agar masyarakat dapat menahan diri untuk menunda perjalanan pada momen libur akhir tahun.
Kendati demikian, pihaknya tetap mempersiapkan antisipasi atas potensi lonjakan kasus pasca liburan panjang mendatang. Pemerintah akan mengoptimalkan kapasitas tempat tidur yang berada di rumah sakit jika terjadi lonjakan kasus.
(ang/fjr)