Ma'ruf Minta IDI Bangun Kepercayaan Publik soal Vaksin Corona

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Des 2020 01:52 WIB
Ma'ruf Amin juga berharap IDI meningkatkan kampanye dan edukasi ke masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan virus corona
Wakil Presiden Ma'aruf Amin meminta IDI membantu membangun kepercayaan publik soal vaksin Covid-19. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membantu pemerintah membangun kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi virus Corona (Covid-19). Ma'ruf juga ingin seluruh anggota IDI memberikan dedikasi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Di tengah kondisi saat ini, saya berharap seluruh jajaran IDI tetap memberikan dedikasi, pengabdian, dan kemampuan terbaik untuk membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk membangun kepercayaan publik terhadap informasi vaksin maupun program vaksinasi Covid-19," kata Ma'ruf dalam Forum Rapat Kerja Nasional IDI II secara virtual, Jumat (18/12).

Ma'ruf juga berharap IDI meningkatkan kampanye dan edukasi ke masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan virus corona. Menurutnya, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun vaksin telah ada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait pentingnya menjaga daya tahan tubuh, mengajak berperilaku hidup bersih dan sehat, pentingnya tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah ada vaksin," ujarnya.

Mantan ketua MUI itu mendorong pengurus IDI, baik pusat maupun wilayah menyatukan pemikiran agar Indonesia bangkit dari pandemi Covid-19. Ia meminta seluruh gagasan dan isu-isu strategis dari jajaran IDI di seluruh Indonesia harus saling dipadukan.

"Sehingga nantinya menjadi rekomendasi strategis untuk pengambilan kebijakan," kata Ma'ruf.

Distribusi Dokter Spesialis

Tak hanya itu, Ma'ruf turut meminta agar para anggota IDI bisa membantu memperbaiki distribusi dokter spesialis untum rumah sakit di luar Pulau Jawa.

Ia mengatakan keberadaan dokter spesialis di luar Jawa masih minim. Menurutnya, masih banyaknya mahasiswa kedokteran spesialis setelah lulus kuliah malah memilih bekerja di kota-kota besar.

"Bila hal ini terus terjadi maka capaian indikator kesehatan kita akan makin sulit mengejar ketertinggalan dari negara sekitar," kata Ma'ruf.

Ma'ruf pun ingin IDI memikirkan dan memberikan solusi kepada pemerintah agar dapat memperbaiki distribusi dokter umum di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Puskesmas.

"Karena Puskesmas sebagai garda terdepan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di wilayahnya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat gratis. Menurutnya, setidaknya 70 persen warga Indonesia harus disuntik vaksin Covid-19 agar tercipta kekebalan populasi atau herd immunity.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan pemberian vaksin akan dimulai Januari 2021.

"Minimal kurang lebih 67 persen, 70 persen penduduk harus divaksin. Artinya, 182 juta yang harus divaksin," kata Jokowi saat menyerahkan Bantuan Modal Kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (16/12).

Pemerintah telah mendatangkan sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 produksi Sinovac asal China pada 6 Desember lalu. Selanjutnya vaksin Covid-19 Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis pada Januari 2021.

Sementara dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/9860/2020 menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia. Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER