Polri Perkirakan Anggota Aktif Jamaah Islamiyah 6.000 Orang

CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2020 21:05 WIB
Polri menyebut kelompok teror Jamaah Islamiyah yang dilarang di Indonesia tetap eksis dengan memanfaatkan sejumlah model pendanaan.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polri mencatat hingga saat ini masih ada sekitar 6.000 anggota yang tergabung dalam kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang masih aktif di Indonesia.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono mengatakan kelompok teror yang dilarang di Indonesia itu tetap eksis dengan memanfaatkan sejumlah model pendanaan.

"Dari penjelasan beberapa tersangka, sekitar 6.000 jaringan JI masih aktif. Ini menjadi perhatian kami," kata Argo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Argo menuturkan setidaknya ada tiga model cara kelompok Jamaah Islamiyah menghimpun dana. Pertama, mereka memanfaatkan kotak amal resmi yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kemudian, mereka juga memanfaatkan pendanaan dari Yayasan One Care. Terkait modus ini, kata Argo, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih melakukan pendalaman.

"Ketiga, dari anggota sendiri. Anggota JI banyak ya, profesinya. Ada penjual bebek, pisang goreng, dan lainnya. Lima persen disisihkan kemudian dikirim ke JI Pusat," kata Argo.

Uang-uang itu, menurut data Polri digunakan untuk membiayai semua jaringan dan sel-sel JI yang tersebar di seluruh Indonesia dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

Sepanjang November hingga Desember 2020 setidaknya Densus 88 telah meringkus 23 teroris yang tersebar di beberapa wilayah. Di antara mereka, terdapat teroris kelas kakap yang terlibat dalam sejumlah peristiwa besar di Indonesia.

Dua teroris itu ialah Upik Lawanga dan Zulkarnaen. Upik sendiri merupakan anggota JI yang digadang-gadang merupakan penerus dari Dr Azhari. Dia terlibat dalam serangkaian teror bom seperti Bom Tentena, Bom GOR Poso, Bom Pasar sentral dan rangkaian Tindakan terror lainnya pada 2004 hingga 2006.

Sementara, Zulkarnaen merupakan Panglima Askari JI yang juga terlibat dalam serangkaian insiden besar di Indonesia. Misalnya, kasus Bom Bali yang terjadi pada 2002 silam.

Keduanya sempat buron belasan tahun sebelum akhirnya bisa diringkus pada akhir 2020 ini.

(mjo/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER