Sebanyak 145 rumah sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 di Jawa Timur dalam kondisi yang hampir penuh. Tercatat bed occupancy rate (BOR) telah mencapai 70 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana mengatakan angka BOR yang sudah mencapai 70 persen merupakan peringatan. Herlin mengaku pihaknya akan menambah jumlah tempat tidur.
"WHO menyarankan BOR ideal sekitar 50 persen, kalau sudah sampai 70 persen berarti peringatan, harus menambah lagi tempat tidur pasien," kata Herlin, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herlin mengatakan pada akhir Desember 2020 lalu, pihaknya sudah menambah jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 dari 127 rumah sakit rujukan menjadi 145 rumah sakit.
"Angka itu, belum termasuk 2 rumah sakit paru yang dikonversi menjadi rumah sakit khusus pasien Covid-19. Termasuk di antaranya pengoperasian rumah sakit darurat lapangan di Kota Malang," ujarnya.
Herlin mengaku akan segera menggelar rapat dengan Sekretaris Daerah Jatim untuk mempersiapkan rumah sakit khusus Covid-19, di Dungus, Madiun, Jatim.
Di kawasan tersebut, kata Herlin, terdapat lahan kosong yang dapat dimaksimalkan untuk menampung pasien Covid-19.
"Ada lahan kosong di sana yang bisa dipakai untuk sekitar 300 bed," ujarnya.
Hingga 4 Januari 2021, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Jatim mencapai 87.070 orang. Dari jumlah itu, 74.967 orang dinyatakan sembuh, 6.065 orang meninggal dunia, dan 6.038 orang lainnya masih dirawat.
Lihat juga:Jokowi: 2020 Tahun Sulit, 2021 Penuh Harapan |
Tak hanya itu, delapan daerah di Jatim juga menjadi daerah berstatus zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penularan Covid-19 yakni Tulungagung, Bojonegoro, Tuban, Kota Malang, Lumajang, Kota Blitar, Mojokerto dan Kota Madiun.
(frd/fra)