Jokowi Disuntik Vaksin Asal China, Izin Pakai Belum Terbit

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2021 11:42 WIB
Presiden Jokowi akan disuntik vaksin covid-19 Sinovac pada 13 Januari. BPOM hingga kini belum mengeluarkan izin darurat penggunaan (EUA) terhadap vaksin itu.
Presiden Jokowi dan para menteri akan disuntik vaksin Sinovac pada 13 Januari 2021. (Foto: Kris - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan, Presiden RI Joko Widodo beserta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju akan menjalani penyuntikan vaksin covid-19 menggunakan dosis vaksin dari perusahaan asal China, Sinovac.

Vaksinasi orang nomor satu di Indonesia itu dijadwalkan berlangsung pada Rabu (13/1) mendatang. Penyuntikan akan dilakukan di DKI Jakarta sebagai simbol dimulainya vaksinasi di Indonesia.

"Akan menggunakan vaksin Sinovac," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (6/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, hingga saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan izin darurat penggunaan atau emergency use authorization (EUA) terhadap Sinovac.

BPOM sebelumnya mengaku masih menunggu laporan uji klinis interim tiga bulan oleh tim riset uji klinis vaksin covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang rencananya diserahkan 8 Januari nanti.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito juga menegaskan Jokowi hanya akan disuntik vaksin Covid-19 setelah BPOM mengeluarkan lampu hijau perizinan vaksin Sinovac.

"Bapak Presiden juga akan menerima vaksin jika vaksin sudah mendapatkan EUA dari Badan POM," kata Wiku.

Namun, distribusi vaksin telah dilakukan meski EUA belum keluar. Upaya itu dilakukan guna mengantisipasi terlambatnya kedatangan vaksin di setiap lini daerah, sebab vaksin bakal didistribusikan ke-34 provinsi Indonesia.

Saat ini, total 3 juta vaksin corona Sinovac telah didatangkan dalam dua kali pengiriman, pertama pada 6 Desember 2020 lalu sebanyak 1,2 juta dosis, dan pada 31 Desember 2020 sebanyak 1,8 juta dosis.

Dari jumlah itu, pemerintah telah rampung untuk mulai mendistribusikan vaksin sebanyak 763.600 vial atau dosis sejak 3 Januari lalu. Vaksin ini akan digunakan untuk vaksinasi tahap awal terhadap target 1,3 juta tenaga kesehatan di tanah air.

(khr/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER