Kapasitas pemakaian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Depok, Jawa Barat nyaris penuh karena lonjakan kasus positif infeksi virus corona.
Menipisnya daya tampung itu dialami tempat tidur untuk ruang isolasi maupun Intensive Care Unit (ICU). Data Pemerintah Kota Depok mencatat tempat tidur di ruang ICU terisi 90,32 persen, sementara di ruang isolasi mencapai 85 persen.
"Langkah yang sedang kami ikhtiarkan adalah menambah tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit-rumah sakit," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dikutip dari Antara, Jumat (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu Idris belum merinci perkiraan jumlah tempat tidur yang bisa ditambah. Ia hanya mengatakan telah mengumpulkan para direktur rumah sakit untuk merembuk masalah ini.
"Kami mohon bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat untuk memberikan bantuan peralatan sesuai yang dibutuhkan," ucap dia lagi.
Pemkot Depok menjanjikan bakal menambah kapasitas tempat tidur di RS dan lokasi khusus isolasi mandiri untuk menampung jumlah pasien Covid-19 yang kian bertambah.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan selain di rumah sakit, Satgas juga bakal mempelajari penambahan tempat tidur di lokasi khusus isolasi mandiri di Makara UI dan Guest House Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia (UI).
Kata Dadang, Satgas juga bakal kembali berkoordinasi dengan Wisma Atlet Cilodong untuk membicarakan kemungkinan menjadi lokasi khusus isolasi mandiri.
"Ya, itu akan kita jajaki kembali," tutur Dadang.
Data kasus terkonfirmasi positif virus corona di Depok hingga Kamis (7/1) mencapai 18.846 pasien dengan jumlah kasus aktif 3.620 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 14.778 orang di antaranya sembuh dan 448 orang meninggal.
![]() |