Persentase positivity rate atau rasio positif kasus virus corona (SARS-CoV-2) merangkak naik dari hari ke hari. Hari ini positivity rate per Senin (11/1) hari ini mencatatkan 31,1 persen atau lebih enam kali lipat standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sehari sebelumnya, Minggu (10/1) angka positivity rate adalah 30,4 persen,
WHO menetapkan ambang batas positivity rate secara global yakni 5 persen. Positivity rate sendiri adalah persentase jumlah kasus positif terinfeksi virus corona yang dibagi dengan jumlah orang yang menjalani tes atau pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Positivity rate berguna untuk mengukur sejauh mana transmisi atau penularan Covid-19 di satu daerah berdasarkan hasil testing. Kian tinggi angka positivity rate menunjukkan semakin banyak pula potensi penularan yang mungkin terjadi.
Angka positivity rate 31,1 persen per Senin (11/1) didapat dari data jumlah harian kasus positif Covid-19 sebanyak 8.692 orang dibagi jumlah pemeriksaan harian terhadap 27.948 orang, untuk kemudian dikali 100.
Positivity rate harian tertinggi sebelumnya terjadi pada Minggu (10/1) kemarin yakni sebesar 30,4 persen.
Adapun jika positivity rate di suatu negara semakin rendah, maka jumlah orang yang dites pun semakin banyak dan ini artinya upaya pelacakan kontak erat pun sudah memadai.
Sementara di sisi lain, jumlah spesimen yang diperiksa hari ini pun menurun yakni sebanyak 38.061 spesimen saja. Sedangkan jumlah spesimen pada Minggu (10/1) kemarin tercatat mencapai 46.025 spesimen.
Padahal, target tes harian yang ditetapkan pemerintah berada di kisaran angka 35-45 ribu per hari.
![]() |
Per Senin (11/1), Satgas Penanganan Covid-19 mencatat total kasus positif infeksi virus corona di Indonesia mencapai 836.718 orang sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020. Dari jumlah ini, sebanyak 688.739 orang dinyatakan sembuh dan 24.343 orang lainnya meninggal dunia.
Epidemiolog berulang kali mengingatkan soal tingginya angka positivity rate di Indonesia. Dicky Budiman, Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia sempat mengungkapkan sesuai standar WHO, pandemi baru akan terkendali jika positivity rate di bawah 5 persen, sekitar 3-5 persen.
Sementara jika masih di atas 10 persen maka kondisi penularan di daerah sebetulnya tengah dalam kondisi serius dan tidak terkendali.
"Nilai positivity rate 0-3 persen artinya status pengendalian pandemi itu sangat terkendali, 5-8 persen terkendalinya moderat, 8-10 persen, itu artinya serius karena tes positivity rate-nya tinggi, kalau di atas 10 persen, artinya bahwa pandemi di negara itu tidak terkendali," jelas Dicky ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (22/12) pengujung tahun lalu.