Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal segera dikukuhkan sebagai Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Februari mendatang.
Listyo, tinggal melewati satu langkah terakhir pemilihannya tersebut, yakni uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI pada Rabu (20/11).
Jalan Listyo menjadi pucuk pimpinan Korps Bhayangkara ini diperkirakan mulus. Termasuk ketika berhadapan dengan para politikus Senayan di Kompleks DPR dalam uji kepatutan dan kelayakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulus-mulus saja. Dalam sejarah pemilihan Kapolri pasca UU 2/2002 disahkan, semua mulus-mulus saja di DPR. Sekedar formalitas saja, mengikuti mekanisme yang ada," kata pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (20/11).
Bambang menyoroti banjir dukungan terhadap Listyo sudah terlihat sebelum fit and proper test digelar. Tak ada nada sumbang atau penolakan dari fraksi-fraksi di DPR.
Dari segi politik, kata dia, biasanya pemilihan Kapolri akan berujung aklamasi. Menurutnya, anggota dewan yang mendukung atau pun tak mendukung, pada akhirnya harus seirama dengan hak prerogatif Presiden dalam pemilihan itu.
"Tak ada penolakan secara frontal. Seperti biasanya politisi, tentu juga menghitung bargaining position mereka bila akan menolak. Makanya fit and proper test itu hanya formalitas saja," ucap dia.
"Dalam UU 2/2002 tak menyebut bagaimana mekanisme kontrol oleh DPR yang efektif,' tambahnya.
Berdasarkan pengamatannya, hanya ada satu pemilihan Kapolri yang berakhir anomali ,yaitu saat Presiden mengusulkan nama Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri pada 2015 lalu.
Budi, yang pada akhirnya gagal menjadi 'Tribrata 1' itu tersandung skandal kasus dugaan korupsi dan sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
"Diusulkan presiden, disetujui DPR, dan dianulir lagi oleh Presiden," ucapnya.
Pemilihan Listyo memang mendapat angin segar dari berbagai pihak, termasuk dari Parlemen. Sejak resmi diusulkan Jokowi pada Rabu (13/1) lalu, sosok Jenderal berbintang tiga ini banjir dukungan.
Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, seluruh fraksi di Komisi III DPR RI tidak mempersoalkan sosok Listyo.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan menyatakan fraksinya siap mendukung calon yang diajukan Jokowi.
"Saya melihat pilihan Pak Jokowi ke Komjen Listyo Sigit sangat tepat dan cukup beralasan dan diambil melalui suatu proses pencermatan yang mendalam melalui suatu keputusan-keputusan yang matang dan telah mempertimbangkan banyak hal serta pastinya merupakan keputusan yang terbaik," kata Arteria kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/1).
Oposisi pun senada. Misalnya, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh menyatakan Listyo Sigit adalah putra terbaik di Polri yang bisa menjadi harapan masyarakat. Ia pun menyatakan bahwa PAN bakal menyokong pilihan Jokowi itu.