Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dedi Mulyadi menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun untuk reboisasi atau penghijauan di kawasan hutan Bogor, Jawa Barat.
Penghijauan ini kata Dedi dilakukan untuk melindungi area hutan dan menjaga lingkungan agar tak terjadi luapan air yang bisa menyebabkan banjir kiriman dari Bogor ke daerah Jakarta
"Saya menantang Gubernur Anies mengeluarkan dana Rp1 triliun untuk penghijauan kawasan hutan di Bogor dan daerah sekitarnya," kata Dedi melalui CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (21/1).
![]() |
Mantan Bupati Purwakarta ini menyatakan Anies bisa secara khusus menganggarkan dana APBD 2021 dengan besaran Rp1 triliun untuk membeli pohon-pohon milik warga Bogor yang sengaja ditanam di pinggiran sungai.
Misalnya, kata Dedi, di daerah aliran sungai Citarum. Di pinggir sungai Citarum banyak pohon-pohon besar yang ditanam masyarakat sekitar di atas tanah negara.
Biasanya ketika pohon ini sudah tumbuh besar, warga menebang pohon tersebut untuk kemudian dijual. Dia menyarankan Pemprov DKI membeli pohon-pohon tersebut agar tak usah lagi ditebang.
"Bagaimana kalau dibeli Pemprov DKI untuk pohon abadi," katanya.
![]() |
Menurut Dedi, Pemprov DKI sebagai ibu kota negara tak akan dirugikan jika hanya menganggarkan dana Rp1 triliun, karena bertujuan untuk kenyamanan warga Jakarta agar terbebas dari banjir.
"Toh misalnya, kalaupun Rp1 triliun atau Rp2 triliun dikeluarkan untuk reboisasi hutan dan itu dikerjakan oleh DKI, karena uang di Jakarta pun uang dari daerah," jelas Dedi.
Dedi menyinggung banjir yang sempat terjadi di kawasan Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Banjir itu menurut dia terjadi lantaran hutan di sekitar Gunung Mas mulai menipis.
"Hutan di Gunung Mas itu hanya tinggal lima persen," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Padahal menurut Dedi keberadaan hutan di kawasan Bogor sangat berpengaruh untuk wilayah Jakarta. Jika hutan gundul atau rusak, air tak akan terserap dan berakibat pada sungai Ciliwung yang meluap.
"Akhirnya sampai ke Jakarta dan menyebabkan banjir," kata Dedi.
Tak hanya hutan di kawasan Bogor, menurut Dedi hutan yang ada di wilayah lain yang berdekatan dengan Jakarta sama pentingnya untuk menopang ibu kota. Misalnya hutan yang ada di kawasan Cianjur, Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupatan Bandung.
Apalagi di daerah-daerah ini juga terdapat sungai yang alirannya bisa sampai ke Jakarta. Sungai itu, selain Ciliwung ada sungai Citarum yang melintas dari Bandung, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Kemudian sungai Kalimalang di Bekasi dan Cibeet di Bogor dan Bekasi.
"Semuanya saling berhubungan dan jika meluap bisa berdampak ke Jakarta. Begitu juga ketika Jatiluhur jebol, dalam 15 menit Jakarta tenggelam," kata dia.