Dedi Mulyadi Tantang Anies Gelontorkan Rp1 T Reboisasi Bogor

CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2021 14:34 WIB
Dedi Mulyadi menantang Anies Baswedan menyiapkan dan Rp1 triliun untuk menghijaukan kembali kawasan hutan Bogor demi mencegah banjir kiriman ke Jakarta.
Dedi Mulyadi menantang Anies Baswedan menyiapkan dan Rp1 triliun untuk menghijaukan kembali kawasan hutan Bogor demi mencegah banjir kiriman ke Jakarta. Foto: CNN Indonesia/Mundri Winanto
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dedi Mulyadi menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun untuk reboisasi atau penghijauan di kawasan hutan Bogor, Jawa Barat.

Penghijauan ini kata Dedi dilakukan untuk melindungi area hutan dan menjaga lingkungan agar tak terjadi luapan air yang bisa menyebabkan banjir kiriman dari Bogor ke daerah Jakarta

"Saya menantang Gubernur Anies mengeluarkan dana Rp1 triliun untuk penghijauan kawasan hutan di Bogor dan daerah sekitarnya," kata Dedi melalui CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (21/1).

Anies berkunjung ke salah satu titik banjir di Semanan, Kalideres.Anies Baswedan saat berkunjung ke salah satu titik banjir di Semanan, Kalideres, tahun lalu. Foto: CNN Indonesia/ Tiara Sutari



Mantan Bupati Purwakarta ini menyatakan Anies bisa secara khusus menganggarkan dana APBD 2021 dengan besaran Rp1 triliun untuk membeli pohon-pohon milik warga Bogor yang sengaja ditanam di pinggiran sungai.

Misalnya, kata Dedi, di daerah aliran sungai Citarum. Di pinggir sungai Citarum banyak pohon-pohon besar yang ditanam masyarakat sekitar di atas tanah negara.

Biasanya ketika pohon ini sudah tumbuh besar, warga menebang pohon tersebut untuk kemudian dijual. Dia menyarankan Pemprov DKI membeli pohon-pohon tersebut agar tak usah lagi ditebang.

"Bagaimana kalau dibeli Pemprov DKI untuk pohon abadi," katanya.

Infografis Jakarta di Pusaran Macet dan Banjir



Menurut Dedi, Pemprov DKI sebagai ibu kota negara tak akan dirugikan jika hanya menganggarkan dana Rp1 triliun, karena bertujuan untuk kenyamanan warga Jakarta agar terbebas dari banjir.

"Toh misalnya, kalaupun Rp1 triliun atau Rp2 triliun dikeluarkan untuk reboisasi hutan dan itu dikerjakan oleh DKI, karena uang di Jakarta pun uang dari daerah," jelas Dedi.

Dedi menyinggung banjir yang sempat terjadi di kawasan Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Banjir itu menurut dia terjadi lantaran hutan di sekitar Gunung Mas mulai menipis.

"Hutan di Gunung Mas itu hanya tinggal lima persen," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto udara aliran sungai Ciliwung di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Kawasan Kampung Melayu menjadi salah satu daerah langganan banjir saat musim hujan tiba akibat dari meluapnya sungai Ciliwung. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaKawasan Kampung Melayu menjadi salah satu daerah langganan banjir saat musim hujan tiba akibat dari meluapnya sungai Ciliwung. CNN Indonesia/Bisma Septalisma



Padahal menurut Dedi keberadaan hutan di kawasan Bogor sangat berpengaruh untuk wilayah Jakarta. Jika hutan gundul atau rusak, air tak akan terserap dan berakibat pada sungai Ciliwung yang meluap.

"Akhirnya sampai ke Jakarta dan menyebabkan banjir," kata Dedi.

Tak hanya hutan di kawasan Bogor, menurut Dedi hutan yang ada di wilayah lain yang berdekatan dengan Jakarta sama pentingnya untuk menopang ibu kota. Misalnya hutan yang ada di kawasan Cianjur, Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupatan Bandung.

Apalagi di daerah-daerah ini juga terdapat sungai yang alirannya bisa sampai ke Jakarta. Sungai itu, selain Ciliwung ada sungai Citarum yang melintas dari Bandung, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Kemudian sungai Kalimalang di Bekasi dan Cibeet di Bogor dan Bekasi.

"Semuanya saling berhubungan dan jika meluap bisa berdampak ke Jakarta. Begitu juga ketika Jatiluhur jebol, dalam 15 menit Jakarta tenggelam," kata dia.

(tst/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER