Warga penerima bantuan sosial berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengeluhkan penerimaan ayam hidup saat mencairkan bantuan. Lazimnya, warga penerima bantuan ini menerima dalam bentuk daging ayam potong.
Dilansir dari detik.com, warga mengaku keberatan dengan bantuan dalam bentuk ayam hidup lantaran harus menyembelih terlebih dulu alih-alih tinggal mengolah.
"Sempat heran kenapa dikasihnya ayam hidup, bukan daging ayam. Tidak dikasih tahu kenapa," ucap Mpuy (bukan nama sebenarnya), salah satu warga Desa Pagelaran, Cianjur, Senin (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah warga lain juga merasa kesal karena ayam yang diterima dalam kondisi mati ketika tiba di rumah.
"Ada juga yang mati saat sampai di rumah. Sudah bingung, kesal juga karena jadinya malah tidak bisa diolah. Mau disembelih juga sudah tidak bisa, karena kondisinya mati," tuturnya.
Kepala Dinsos Jabar Dodo Suhendar menyatakan sejak penyaluran BNPT tidak ada laporan keluhan terkait pembagian tersebut. Namun ia memastikan tim Dinsos Jabar mengecek ke lapangan.
Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Surya mengaku baru mendengar ada kasus pembagian BNPT yang diberi ayam hidup.
Biasanya bantuan dari Kementerian Sosial itu berupa sembako. Warga atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan diberi bantuan dengan nilai Rp200 ribu melalui kartu khusus yang ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan bernama e-Warong.
Warga akan menerima empat komoditas berupa beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati, hingga buah-buahan sebagai sumber vitamin.
Ia mengaku akan segera menindaklanjuti kasus tersebut. "Segera akan dicek," kata Surya.
Pihak Kemensos juga menyatakan sedang mengecek pembagian bantuan tersebut.
"Di bagian bawah Dinsos akan melakukan pengecekan. Tunggu saja," ujar Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos Herman Koswara.
Di Jabar sendiri tercatat 3.515.180 KPM sebagai penerima BPNT ini. Jumlah ini berkurang dari tahun sebelumnya, yang dialokasikan sebanyak 3.721.490 KPM.
(psp)