PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengirim satu unit pesawat jenis Helikopter Super Puma NAS332 C1+ ke Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Heli yang diterbangkan pertama kali dari markas PTDI itu mengudara menuju Skadron Udara VI merupakan pesanan Kementerian Pertahanan untuk TNI AU pada 2019 lalu.
Direktur Niaga PTDI Ade Yuyu Wahyuna mengatakan pengadaan satu unit Helikopter Super Puma NAS332 C1+ dilaksanakan oleh Kemenhan dengan PTDI sejak April 2019 lalu.
"Dengan pengguna akhir TNI AU," kata Yuyu dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (29/1).
Yuyu mengatakan Helikopter Super Puma itu dilengkapi dengan Avionic Glass Cockpit. Helikopter tersebut juga disertai sensor optik Attitude Heading and Reference System (AHRS), teknologi Flight Management System (FMS).
Tak hanya itu, pada helikopter ini juga tersedia instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang yakni meliputi jalur yang akan dilewati helikopter hingga SAR Direction Finder untuk menangkap sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT).
"Lalu, kemampuan operasi terbang malam yang kompatibel dengan Night Vision Goggle (NVG), Weather Radar, dan Emergency Floatation juga dimiliki," ujarnya.
Lebih lanjut, Yuyu menjelaskan Heli tersebut memiliki kemampuan hingga empat jam mengudara dengan kecepatan maksimum 306 km/jam. Tak hanya itu, helikopter ini juga mampu mengangkut 18 pasukan dan tiga kru.
Heli tersebut masuk dalam kategori heli angkut berat multipurpose yang dapat digunakan untuk military transport, cargo, paratroop transport, medical evacuation, serta VIP.
Lihat juga:NIK Nakes Jadi Acuan Vaksinasi Tahap 1 dan 2 |
Menurut Yuyu, Helikopter Super Puma ini akan dilengkapi dengan hoist untuk mencari atau mengevakuasi korban pada sisi pintu kanan.
Selain itu, helikopter ini juga memiliki sling yang berfungsi untuk membawa barang atau kendaraan taktis dengan beban maksimal 4,5 ton.
"Dengan dilakukannya ferry flight Helikopter Super Puma NAS332 C1+, harapan kami semoga akan semakin memperlancar dan memudahkan pelaksanaan dan penyelesaian tugas TNI AU menjaga kekuatan matra udara Republik Indonesia," kata Yuyu.
Dalam kesempatan itu, Komandan Skadron Udara VI Lanud Atang Sendjaja, Letkol Pnb Akhmad Mauludin Mulyono berharap Heli Super Puma tersebut bisa mendukung kinerja TNI AU, baik untuk pelatihan maupun operasi di lapangan.
"Semoga pesawat ini bisa menjadi berkah bagi kami mendukung tugas tugas TNI AU dan tugas tugas bangsa dan negara Indonesia, baik operasi maupun latihan," Akhmad.
(tst/fra)