Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berencana menerapkan gerakan 'Jateng di Rumah'. Langkah ini merupakan salah satu upaya Ganjar untuk menekan penyebaran virus corona (SARS-CoV-2) di provinsi tersebut.
Ganjar menjelaskan, dengan gerakan 'Jateng di Rumah' nantinya setiap toko, pasar, dan tempat pariwisata ditutup selama dua hari, yakni pada 6 dan 7 Februari 2021. Khusus untuk pasar, selama penutupan akan dilakukan penyemprotan desinfektan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta partisipasi publik, toko-toko tutup yuk dua hari, tempat wisata, kemudian pasar tutup dua hari, pasar kita semprotin semua," kata Ganjar dalam Youtube Kemenkominfo TV, Selasa (2/2).
Gerakan inisiatif Ganjar tersebut merupakan respons atas pernyataan Presiden Joko Widodo terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tidak efektif meredam penyebaran virus corona. Saat ini Pemprov Jateng tengah menyiapkan surat edaran untuk daerah terkait pelaksanaan gerakan tersebut.
"Dan cara itulah yang kira-kira menurut saya penting untuk menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pemerintah," jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan, penilaian Jokowi bahwa PPKM gagal itu berarti semua daerah harus berupaya mencari cara ekstra untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.
Politikus PDI Perjuangan itu sedianya bakal menerapkan gerakan 'Jateng di Rumah' selama dua pekan. Kendati demikian, sebagai permulaan, gerakan ini dilakukan dalam waktu dua hari.
"Yang kontra langsung bilang, 'Pak, kalau dua hari enggak efek, Pak,' oh iya saya maunya 14 hari, tapi kan kamu pasti enggak setuju, tapi kita latihan dua hari dulu, jangan banyak-banyak dulu," ungkapnya.
Gerakan 'Jateng di Rumah' diharapkan dapat memunculkan kesadaran masyarakat, serta memberi pemahaman pada masyarakat tentang kedisiplinan yang akan berdampak baik pada penurunan kasus Covid-19.
"Sehingga kita harapkan masyarakat dua hari tidak tumpah ruah di jalan, semua ada di rumah dan kita minta partisipasi ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat," kata dia lagi.
![]() |
Kondisi penularan virus corona di Jawa Tengah masih belum juga melandai. Sampai Selasa (2/2), jumlah kasus positif tercatat sebanyak 127.445 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 83.885 orang dinyatakan sembuh, dan 5.522 orang meninggal dunia.
Dengan jumlah kasus positif tersebut, Jawa Tengah berada di posisi ketiga provinsi dengan jumlah kasus terbanyak. Di peringkat pertama ada DKI Jakarta yang mencatat 276.694 kasus, mengikuti kemudian Jawa Barat di posisi kedua dengan total 155.370 kasus.