Blusukan Risma dan Warga Asli Kolong Pegangsaan yang Terlunta

CNN Indonesia
Minggu, 07 Feb 2021 06:00 WIB
Sejumlah tunawisma, yang merupakan warga asli kolong jembatan Pegangsaan, kini terlantar tanpa tempat tinggal jelas pasca-blusukan Risma.
Masih ada tunawisma yang tinggal di kolong jembatan Pegangsaan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Sementara itu, menurut mereka, beberapa keluarga yang pernah tinggal di kolong jembatan Pegangsaan terpaksa menyewa kamar di daerah Pisangan.

Salah satunya adalah Ali Hasan, laki-laki yang telah berusia lanjut. Ali hidup bersama saudara iparnya, seorang perempuan yang sudah sama renta. Ipar Ali merupakan penyandang tuna daksa. Untuk berjalan, ia harus mengesot.

Penggusuran kolong itu tidak hanya membuat Ali kehilangan tempat tinggal, ia juga kehilangan pekerjaannya sebagai tukang tambal ban. Sebelum digusur, Ali membuka lapak tambal ban di sisi luar kolong jembatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umar Ngali, anak dari Ali Hasan mengatakan, ia harus patungan dengan kakaknya untuk biaya sewa kos sang ayah. Menurut Ali, ayahnya masih ingin membuka usaha tambal ban yang menjadi sumber penghidupannya.

"Mau nyari makan gimana? Kan sehari-hari makan perlu. Kalo tambal ban kan pasti ada pemasukan walaupun seribu dua ribu. Nggak mungkin minta ke anak buat makan," kata Umar.

Tunawisma lain yang mengontrak adalah saudara kandung Dina. Mereka terpaksa mengontrak karena memiliki anak kecil. Sejak digusur, kemenakan Dina yang masih sekolah tidak bisa belajar.

"Enggak tahu bulan depan dia gimana nasibnya," kata Dina.

Baik Zubaidah maupun Dina menolak tinggal di panti yang disediakan Dinsos. Sebab, mereka bergantung dengan mata pencaharian yang mereka dapatkan di sekitar jembatan Pegangsaan.

"Kalo tinggal di panti? Di sono emang dikasih kerjaan tapi kita nggak megang duit. Dilatih begitu. Kalo udah lancar nanti dilepas, nyari duit sendiri, gimana?" kata Zubaidah tidak setuju.

Masih Ditinggali Tunawisma

Selain difungsikan sebagai jalan penyeberangan, Pemerintah Provinsi Jakarta menata kolong jembatan tersebut menjadi taman.

Dinding kolong jembatan dibuat mural dengan gambar biota laut dengan latar warna biru. Pada sisi kanan kiri jalan ditanami berbagai bunga yang dilingkari dengan pagar besi. Selain itu, terdapat pula kolam ikan dan beberapa tempat duduk.

Infografis Daftar Bansos di 2021Infografis Daftar Bansos di 2021. (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Pada Kamis (4/2), sejumlah petugas Satgas Kota Suku Dinas Bina Marga DKI Jakarta tengah menata kolong tersebut. Salah seorang petugas, Subandi, mengatakan kolong jembatan sudah steril dan akan dipasang lampu warna warni RGB.

"Seperti di kolong Kendal," kata Subandi.

Ia juga mengatakan dalam waktu dekat akan ada peresmian.

"Sekarang enak buat lewat," ujarnya.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, terdapat seorang tunawisma yang sedang tidur di balik tembok kolong yang bersisian dengan taman. Di seberang kolong yang dijadikan taman, seorang tunawisma juga tampak beranjak bangun dari kasur lusuh.

Menurut Zubaidah dan Dina, terdapat satu keluarga yang tinggal di kolong seberang. Mereka bukan warga setempat.

"Satu keluarga tapi temennya banyak. Kalau di sini kan enggak boleh bawa orang dari luar," kata Dina.

CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah untuk menanyakan nasib tunawisma tersebut pada Kamis (4/2) malam. Namun, nomor Irmansyah tidak bisa tersambung.

Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kementerian Sosial Herman Koswara dan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat juga dikontak sejak Kamis (4/2) perihal ini. Namun, hingga berita ini diterbitkan, keduanya belum merespons.

(iam/kid)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER