Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan skema relokasi rumah warga yang terdampak banjir bandang di wilayah Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Khofifah juga akan menyambungkan kembali jembatan di Dusun Ngerong, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Pasuruan, yang putus akibat banjir.
"Setiap ada bencana alam, ada proses tanggap darurat, ada proses recovery, ada proses rekonstruksi," kata Khofifah saat meninjau daerah terdampak banjir, Jumat (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses rekonstruksi, kata Khofifah, sangat dibutuhkan untuk menghubungkan kembali jembatan yang putus. Jembatan tersebut merupakan akses yang menghubungkan Dusun Ngerong dan Dusun Payaman di Desa Ngerong.
"Pemerintah sedang menyiapkan format untuk anggaran-anggaran yang terkait dengan infrastruktur dengan format skema SMI. Tetapi tanggul, jembatan dan sedimentasi sungai banyak yang harus diperbaiki sehingga Pemprov harus menyiapkan skala priotas dari yang prioritas," katanya.
Untuk percepatan proses ini, Khofifah telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Jatim yang juga Plt Kepala Dinas PU Bina Marga. Menurutnya, proses rekonstruksi ini memerlukan waktu paling cepat dua bulan untuk Detail Engineering Design (DED).
"Saya komunikasikan, kalau DED-nya bisa dua bulan mungkin tahun ini masih bisa dapat skema SMI untuk infrastruktur," ujarnya.
Khofifah juga tengah menyiapkan skema relokasi sementara bagi warga yang rumahnya hanyut dan rusak berat. Warga nantinya akan mendapat hunian layak.
"Kemudian menyiapkan format relokasi untuk menyiapkan hunian yang lebih layak bagi warga," katanya.
Selain itu, ia menyarankan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf untuk melakukan recovery psikologi bagi masyarakat. Menurutnya, masyarakat pasti mengalami trauma pascabanjir bandang.
Untuk mendukung recovery psikologi ini, Khofifah mengajak tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Pasuruan untuk terlibat didalamnya.
"Kalau di sini saya rasa tokoh lokal mungkin biasanya efektif," tuturnya.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang wilayah Pasuruan pada Rabu (3/2) petang setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Banjir bandang mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan.
Tercatat sebanyak enam rumah rata dengan tanah, sebelas rumah mengalami kerusakan berat, dan 13 rumah lainnya mengalami kerusakan sedang.
Selain itu, dua warga Dusun Genuk Watu, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, meninggal dunia. Kedua korban itu masing-masing bernama Sri Susminanti dan Nanda Zeni Sekar.
(frd/fra)