Pandemi Covid-19, Kremasi Jenazah Diklaim Naik Drastis

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Feb 2021 19:53 WIB
Terjadi peningkatan signifikan jumlah permintaan kremasi jenazah di masa pandemi di berbagai kota dibandingkan dengan sebelumnya.
Jenazah yang dikremasi selama pandemi meningkat drastis. Ilustrasi (AP/Anupam Nath)
Jakarta, CNN Indonesia --

Krematorium di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Surabaya, Jawa Timur mengalami kenaikan jumlah jenazah yang dikremasi sejak pandemi virus corona (Covid-19) menyebar di Indonesia selama hampir satu tahun.

Petugas kremasi Krematorium Sentra Medika Cibinong Iman Rohiman mengatakan peningkatan jumlah kremasi mencapai lebih dari 50 persen. Pihaknya menerima jenazah Covid-19 sejak Maret 2020.

"Ada peningkatan drastis selama satu tahun ini ya. Kalau sebelum pandemi itu satu bulan 60 sampai 70. Nah, sekarang ini mencapai 200-an," kata Iman, Jumat (6/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iman menjelaskan selama pandemi kuota untuk kremasi selalu penuh. Sentra Medika menerima 10 kremasi per hari. Dari jumlah keseluruhan yang dikremasi, kata Iman, kebanyakan adalah jenazah Covid-19.

"Jadwal sudah full semua. Sehari hanya bisa menerima 10 kremasi, rata-rata Covid," ujarnya.

Iman menjelaskan untuk antisipasi, baik untuk jenazah Covid-19 atau umum proses kremasi mengikuti protokol kremasi Covid-19. Semua petugas kremasi harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama bertugas.

"Selama pandemi itu untuk penangaannya tidak ada yang beda anatara Covid dan non-Covid. Dari kami aja antisipasi dengan menggunakan protokol Covid. Jadi itu berlaku untuk semuanya," katanya.

Selain di Sentra Medika Cibinong, Krematorium Keputih Surabaya juga mengalami kenikan jumlah kremasi.

Pada awal pandemi, krematorium ini bisa menerima 7 kremasi. Padahal, biasanya, mereka hanya menerima tiga kremasi jenazah dalam satu hari.

Infografis Fenomena Jemput Paksa Jenazah Covid-19Infografis Fenomena Jemput Paksa Jenazah Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen)

Salah satu petugas kremasi Krematorium Keputih Surabaya Darko mengaku sempat kewalahan akibat banyaknya jenazah yang harus dikremasi.

"Kalau mau makan harus gantian karena saking banyaknya," ujar Darko.

Darko mengatakan saking banyaknya jenazah yang harus dikremasi dalam sehari, tungku pembakarannya sempat rusak.

"Waktu itu pernah sampai rusak, roboh," ujarnya.

Dari Januari sampai 1 Februari 2021 Krematorium Keputih Surabaya mencatat sudah mengkremasi 374 jenazah.

Sampai kemarin, Jumat (6/2), total kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 1.134.854 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 31.202 orang meninggal dunia dan 926.980 orang lainnya dinyatakan sembuh.

(yla/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER