Operasi SAR Banjir Subang Dihentikan, 1 Korban Masih Hilang
Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) dalam mengevakuasi korban banjir di Kabupaten Subang dan Indramayu dihentikan oleh tim gabungan. Total 700 warga berhasil dievakuasi, enam di antaranya meninggal dunia dan satu dilaporkan hilang.
Kepala Kantor Basarnas Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, proses evakuasi hingga pukul 21.00 WIB yang dilakukan SAR gabungan di Subang sebanyak 474 jiwa dengan rincian 472 selamat dan 2 orang bernama Muhamad Arifin dan Gunawan dalam keadaan meninggal dunia.
Sedangkan, di Indramayu sebanyak 230 jiwa telah dievakuasi. Rinciannya, 226 jiwa selamat dan 4 orang dalam keadaan meninggal dunia.
Deden secara resmi menghentikan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di Subang dan Indramayu berdasarkan evaluasi bersama tim SAR gabungan.
"Tim menilai debit air sudah turun serta tidak ada lagi permintaan evakuasi dari warga. Saat ini yang dibutuhkan warga yaitu bantuan logistik dan lainnya," kata Deden dalam keterangan tertulis, Rabu (10/2).
Adapun sampai saat ini terdapat satu korban bernama Aldi (12) yang terseret arus banjir di Kali Cigadung, Kecamatan Pamanukan Subang.
"Selanjutnya satu tim rescue Basarnas Bandung terus melanjutkan pencarian korban bernama Aldi dan tim lainnya kembali ke kesatuannya masing-masing untuk melanjutkan tugas dan meningkatkan kesiapsiagaan manakala ada permintaan layanan SAR di wilayah lainnya yang lebih membutuhkan," tutur Deden.
Perihal kondisi terkini di lokasi kejadian yaitu cuaca mendung. Sedangkan tinggi muka air (TMA) bervariasi antara 10-100 cm.
Unsur SAR di lokasi yaitu Basarnas Bandung, BPBD Subang, Brimob Polda Jabar, Koramil Pamanukan, PMI Kab. Subang dan Potensi SAR Jawa Barat.
Seperti diketahui, banjir melanda Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu pada Minggu (7/2) lalu. Ribuan rumah terendam dan puluhan ribu warga mengungsi akibat banjir luapan sungai di kawasan tersebut.