Menkes Ibaratkan Situasi Perang di Apel Tim Tracing Covid

CNN Indonesia
Kamis, 11 Feb 2021 10:58 WIB
Budi menuturkan Kemenkes setidaknya dibutuhkan 30 orang tracer per 100 ribu penduduk yang harus tersebar di seluruh desa di wilayah Indonesia.
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Kris - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 diperlukan sistem pertahanan dan sistem persenjataan. Menkes menyebut pandemi covid telah mengakibatkan dua juta orang di berbagai belahan dunia meninggal.

"Kami menyadari membutuhkan sistem pertahanan yang berbeda dan persenjataan yang berbeda untuk melawan musuh yang sudah membunuh jutaan manusia ini," kata Budi usai apel kesiapan tim tracer dan vaksinator Polri di Polda Metro Jaya, Kamis (11/2).

"Dan sistem persenjataan ini merupakan kombinasi dari Polri, TNI dan juga dari Kementerian Kesehatan bersama-sama," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perang ini, kata Budi, target operasinya adalah bagaimana mengurangi laju penularan. Untuk bisa mencapai target, ada dua strategi yang dilakukan bersama dengan Polri dan TNI.

Disampaikan Budi, strategi pertama adalah surveilans atau intel. Yakni, bagaimana cara mengetahui di mana dan ke mana musuh bergerak.

"Dulu dilacaknya pakai teknik interogasi, sekarang pakai teknik testing dan tracing," ucap Budi.

Budi menuturkan Kemenkes setidaknya dibutuhkan 30 orang tracer per 100 ribu penduduk yang harus tersebar di seluruh desa di wilayah Indonesia. Dengan demikian, maka dibutuhkan 80 ribu tracer di seluruh desa.

Dikatakan Budi, jika hanya mengandalkan Kemenkes saja, jumlah tracer yang dibutuhkan tak akan bisa tercapai. Maka, perlu dilibatkan Polri dan TNI yang memiliki personel di seluruh wilayah.

"Strategi surveilans atau strategi intelijen ini untuk mengidentifikasi musuhnya di mana, dengan melibatkan minimal 80.000 tracer atau intel. Itu sebabnya kita dibantu, cuma intelnya bukan intel cari musuh manusia, intelnya cari musuh virus," tuturnya.

Lalu, strategi kedua adalah bagaimana cara membunuh musuh. Dalam konteks pandemi Covid-19 ini, maka musuh yang mesti dibunuh adalah virus yang ada di tubuh manusia.

Budi menyebut musuh virus itu bisa dibunuh dengan cara memberikan vaksin. Setidaknya, ada 181 juta rakyat Indonesia yang akan diberikan vaksinasi.

Apalagi, lanjut Budi, Presiden Joko Widodo juga meminta agar vaksinasi bisa selesai dalam kurun waktu satu tahun. Atas dasar itu, Budi menyebut pelibatan Polri dan TNI perlu untuk melakukan proses vaksinasi sehingga bisa selesai sesuai target.

"Sekali lagi ini adalah perang di mana kita harus membunuh musuh, kita menggaet bapak-bapak dari Polri dan TNI. Cuma bunuhnya enggak pakai pistol, tapi bunuhnya pakai jarum suntik," ucap Budi.

(dis/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER