Ganjar Ungkap Stok Vaksin Jadi Kendala Utama di Jateng

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mar 2021 14:39 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan ketersediaan alias stok vaksin virus corona (SARS-CoV-2) yang terbatas dari pemerintah pusat menjadi kendala utama jalannya program vaksinasi di wilayahnya.

Ganjar mengatakan Jawa Tengah sejauh ini masih mendapat jatah vaksinasi sebesar 24.363.660 dosis vaksin. Puluhan juta vaksin itu digunakan untuk menyasar tenaga kesehatan, warga lanjut usia (lansia), dan petugas pelayanan publik.

"Kalau kendala pertama sebenarnya jumlah vaksin," kata Ganjar dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Rabu (24/3).

Ganjar menyebut keterbatasan stok vaksin di tengah antusiasme masyarakat justru jadi semangat bagi pihaknya untuk lebih pandai dan cekatan mengatur sasaran serta laju vaksinasi di Jawa Tengah.

Selain itu, Ganjar juga mengaku pendataan masih menjadi PR besar bagi Pemprov Jawa Tengah. Oleh sebab itu, ia mengaku sangat berterima kasih apabila masyarakat bersedia untuk mendaftar secara online terlebih dahulu sebelum datang ke tempat pelaksanaan vaksinasi.

Ganjar juga mengaku, dengan bantuan pelbagai pihak swasta, ia berharap digitalisasi pendataan sasaran vaksinasi di Jawa Tengah dapat terintegrasi secara apik. Sehingga ke depan, kata dia, transparansi data pun dapat disampaikan ke publik.

"Mungkin setelah jumlah atau kuota vaksin yang bisa kita dapatkan, maka [kendala] yang berikutnya sebenarnya adalah pendataan," imbuhnya.

Ganjar pun tak menampik jika kini pihaknya tak perlu mengeluarkan banyak energi untuk kampanye vaksinasi, sebab menurutnya sudah banyak masyarakat Jawa Tengah yang berbondong-bondong bersedia mendapat suntikan dosis vaksin Covid-19.

Kendati demikian, Ganjar turut mengakui bahwa masih ada beberapa pihak yang tidak ingin disuntik vaksin. Dia mengatakan akan lebih fokus memperhatikan animo masyarakat yang terlebih dulu ingin menjalani vaksinasi.

"Antusiasme masyarakat tidak perlu diragukan lagi. Bahwa mungkin ada 1-2 orang tidak mau divaksin, karena masih ada yang percaya bahwa covid-19 ini sebenarnya tidak ada. Yang seperti ini ntar-ntar saja, kan kita target besar ini, agar energi kita tidak hilang," pungkas Ganjar.

Pemerintah menargetkan sebanyak 181,5 juta penduduk Indonesia akan disuntik vaksin guna mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona.

Untuk memenuhi capaian program vaksinasi nasional itu, pemerintah berkomitmen mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin dari empat perusahaan farmasi luar negeri.

Rinciannya, 125,5 juta vaksin dari perusahaan China Sinovac. Kemudian 74 juta dosis vaksin dari Novavax; 82.8 juta dosis vaksin dari perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca; 66,4 juta dosis vaksin dari Pfizer, serta 78 juta dosis vaksin melalui skema kerjasama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility.

Fasilitas tersebut merupakan kerjasama pengembangan vaksin antara Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI.

Berikut 7 vaksin Covid-19 yang akan diedarkan di dalam negeri berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan. (CNN Indonesia/Timothy Loen)

(khr/nma)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK