Pengamen Ondel-ondel Kena Razia: Tolong Bilangin Emak Gue

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mar 2021 11:08 WIB
Petugas Satpol PP menjaring pengamen ondel-ondel di jalanan, Jakarta Timur, 23 Maret 2021. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang petugas Satpol PP, Sugi, memacu sepeda motornya sambil matanya menyisir jalanan sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur pada Rabu (24/3) petang.

Ia adalah petugas Satpol PP yang ditugasi memakai setelan busana biasa untuk menjadi penyergap dengan mengendarai sepeda motor dalam Operasi Asih Asuh di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur sore itu.

Pada suatu titik, Sugi menghentikan motornya dan membangunkan manusia robot yang sedang tidur sore di salah satu bangku halte. Dia menjaga manusia robot atau perak yang kerap berkeliling membawa kotak meminta sumbangan ke warga itu hingga rekan-rekan Satpol PP-nya yang naik mobil di belakang tiba.

Manusia robot yang tampak masih lesu itu kemudian dibawa masuk ke dalam mobil kerangkeng yang berada di tengah iringan mobil-mobil satpol PP dan motor petugas.

Sore itu, pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan operasi besar-besaran. Mereka menyasar manusia silver, ondel-ondel, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya. Operasi Asih-Asuh itu dilakukan serentak di 10 kecamatan Kota Jakarta Timur pada hari itu.

"Total personel yang turun hampir 200," kata Kepala Satpol PP Kota Jakarta Timur Budhy Novia saat ditemui CNNIndonesia.com di kompleks Kantor Wali kota Jakarta Timur, Rabu.

Penggunaan ondel-ondel sebagai sarana untuk mengamen memang tengah menjadi momok di Ibu Kota setelah pemerintah DKI Jakarta memutuskan untuk melarang boneka besar itu di jalanan.

Dan benar saja, hanya beberapa saat setelah menangkap manusia robot, Sugi menangkap tiga remaja yang mengamen menggunakan ondel-ondel.

Saat itu, mereka berada di seberang sungai di tepi Jalan I Gusti Ngurah Rai. Saat diamankan petugas itu, salah seorang remaja yang mengenakan kaos bertuliskan Sanggar Rifki Betawi dengan dua wajah ondel-ondel menggotong boneka besar itu ke mobil aparat.

"Nggak papa [baca: apa-apa] ya," teriaknya pada seseorang di gang.

Setelahnya, tiga remaja itu pasrah masuk ke mobil khusus Satpol PP. Namun, di depan pintu mobil kerangkeng, remaja berkos Sanggar Rifki Betawi itu kembali berteriak pada seseorang di seberang sungai.

"[Tolong] Bilangin emak gue," teriaknya ke lawan bicara yang berada di arah sama sebelumnya.

Sejumlah petugas gabungan dari TNI dan Satpol PP saat melakukan razia pengamen ondel-ondel di Jakarta Timur, Rabu (24/3/2021). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Setelah itu, Sugi terus memacu motornya dengan cepat sepanjang jalanan Duren Sawit Jakarta Timur, mengejutkan pengamen dan Pak Ogah karena tidak ada yang menyangka ia seorang aparat hingga rekan-rekannya tiba.

Pada satu kesempatan, ia mengejar seorang PMKS seorang diri. PMKS yang tampak masih remaja itu dia dudukkan di bawah setir motor matic sportnya untuk dinaikkan ke mobil Satpol PP yang mengiringi.

Secara keseluruhan, pada Rabu lalu hingga pukul 20.36 WIB, Kepala Satpol PP Kota Jakarta Timur Budhy Novia mengatakan jajarannya  telah menciduk 13 ondel-ondel dari jalanan dan sarana umum.

Total, Pemkot Jakarta Timur menciduk 91 orang yang masuk kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Mereka terdiri atas 5 manusia silver, 13 ondel-ondel, 42 pengamen, 15 Pak Ogah, dua Gepeng (gelandangan dan pengemis), 5 manusia gerobak, serta 8 orang dari golongan lain.

Mereka kemudian dibawa ke GOR Ciracas guna dilakukan rapid test deteksi Covid-19 dan pembinaan. Hingga pukul 21.41 WIB, Budhy menyampaikan bahwa pihaknya melakukan tes swab antigen risiko Covid-19 terhadap 81 orang dari PMKS yang terjaring razia.

"Hasil nonreaktif," kata Budhy.

Alasan Satpol PP Buru Ondel-ondel Jalanan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :