Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X tak hadir dalam prosesi pelepasan jenazah dan pemakaman adik kandungnya, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto, Kamis (1/4).
Hanya terlihat putri Sultan HB X yang terlihat menghadiri prosesi pelepasan jenazah Hadiwinoto di rumah duka, Jalan Kenari Gg. Tanjung VII UH 2/322, Kompleks Balai Kota Yogyakarta.
Putri sulung Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengatakan alasan sang ayah tak hadir dalam pelepasan jenazah ini untuk menjaga diri dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena beliau (Sultan) lansia dan menjaga agar tidak terjadi klaster baru, mengingat ini masih pandemi," kata Gusti Mangku saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (1/4).
Gusti Mangku mengaku juga tak hadir sampai pemakaman Hadiwinoto. Ia mengatakan akan ke pemekaman pada hari berikutnya untuk mencegah kerumunan di tengah pandemi virus corona.
"Saya sama adik-adik juga tadi enggak sampai makam, gantian kita di hari berikutnya. Ya semaksimal mungkin kita menjaga (protokol kesehatan)," ujarnya.
Dalam proses pemakaman ini, yang terlihat hadir selain para putri keraton, antara lain rayi dalem atau Pangeran Keraton Yogyakarta Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo dan istri Wakil Gubernur DIY sekaligus Permaisuri Kadipaten Pakualaman Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X.
Karangan bunga ungkapan duka cita pun berjejer di sekitar rumah duka hingga memenuhi sisi kompleks Balai Kota Yogyakarta. Antara lain dari Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan beberapa pejabat lainnya.
Jenazah KGPH Hadiwinoto diberangkatkan ke Pemakaman Keluarga Pasareyan Hastorenggo, Kotagede, Kota Yogyakarta, selepas disalatkan para abdi dalem.
KGPH Hadiwinoto atau yang karib disapa Gusti Hadi itu lahir di Yogyakarta, 9 Agustus 1948. Ia merupakan putra ke-3 Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KRA Widyaningrum.
Lihat juga:Lone Wolf, Teroris yang Sulit Dideteksi |
Gusti Hadi meninggal Rabu (31/3) pagi usai dirawat dua hari di RSUP Dr. Sardjito, Sleman.
Gusti Hadi semasa hidup dikenal sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Parasraya Budaya, Penghageng Tepas Panitikismo, serta Lurah Pangeran.
(kum/fra)