Cegah Warga 'Colong' Mudik, Polri Gelar Operasi Sebelum 6 Mei

CNN Indonesia
Senin, 12 Apr 2021 09:38 WIB
Korlantas Polri menyatakan bakal mencegah masyarakat mencuri start mudik sebelum masa pelarangannya mulai 6 Mei dengan pengecekan di perbatasan.
Ilustrasi pengecekan di titik keluar Jakarta. (Foto: CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengantisipasi pergerakan masyarakat yang hendak melakukan mudik Idulfitri 2021 sebelum masa pelarangannya pada 6 hingga 17 Mei 2021.

Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Pol Rudy Antarikswan mengatakan bahwa kepolisian bakal menggelar Operasi Keselamatan pada 12-25 April 2021, serta Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan (KKYD).

"Kegiatan sosialisasi masif kepada masyarakat agar sadar, paham kenapa masyarakat dilarang mudik. Serta kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) dengan sosialisasi dan pencegahan," kata Rudy saat dikonfirmasi, Senin (12/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal ini, KKYD akan mulai diperketat sebelum tanggal 6 Mei sehingga polisi dapat memfilter masyarakat yang hendak mudik sebelum hari libur yang ditentukan.

Masyarakat yang keluar perbatasan daerah nantinya akan diperiksa dan diverifikasi oleh petugas. Hanya saja, dia belum dapat menjelaskan secara rinci mengenai metode pemeriksaan kepolisian itu nantinya.

"Kami memastikan tidak ada yang mudik duluan. Dan kalau ada yang bepergian dengan alasan tertentu diperiksa surat-surat dan dipastikan dalam keadaan sehat atau cek protokol kesehatan," kata dia.

Pemerintah sendiri telah resmi melarang masyarakat aktivitas mudik lebaran 2021 sejak 6 hingga 17 Mei 2021. Larangan itu dikeluarkan dengan mempertimbangkan risiko penularan Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia.

Polri pun menyiapkan 333 titik penyekatan yang tersebar di sepanjang lintasan Lampung hingga Bali untuk memastikan agar masyarakat tak melakukan kegiatan mudik nanti.

Kementerian Perhubungan pun melarang total operasi dari semua moda transportasi darat, laut, udara, hingga kereta selama masa mudik lebaran tersebut.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan larangan tersebut telah diatur dalam Peraturan menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri Dalam Rangka Pencegahan Covid-19.

Terpisah, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2021 selama dua pekan ke depan, terhitung sejak Senin (12/4), dimulai dengan kegiatan apel yang dipimpin oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Polda Metro Jaya memasang 41 kamera baru tilang elektronik melengkapi 57 kamera yang sebelumnya ada.Polda Metro Jaya memasang 41 kamera baru tilang elektronik melengkapi 57 kamera yang sebelumnya ada. (Foto: CNN Indonesia/TImothy Loen)

Operasi ini berfokus pada aspek keselamatan lalu lintas serta imbauan kepada masyarakat terkait upaya mencegah penyebaran Covid-19. Misalnya, soal larangan kerumunan massa.

Disampaikan Fadil, ada sejumlah sasaran dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Jaya 2021 ini. Pertama, sosialisasi tentang imbauan larangan mudik lebaran.

"Nyok di Jakarta aja kata orang Betawi, kita di Jakarta aja kagak usah mudik, kita tunda tahun depan mudiknya," ucap Fadil.

Sosialisasi larangan mudik ini, kata Fadil, akan dilakukan dengan cara pemasangan spanduk hingga pamflet. Sasaran lainnya dalam operasi ini yakni pembagian masker, pelaksanaan swab antigen gratis, hingga bakti sosial.

Selain itu juga bertujuan untuk meminimalisir gangguan kamtibmas seperti balap liar dan penggunaan knalpot bising, serta pelaksanaan manajemen rekayasa lalu lintas.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan ada lebih dari 3.000 personel gabungan yang diterjunkan dalam Operasi Keselamatan Jaya ini.

"Ada sekitar 3.320 personel gabungan yang akan kita turunkan bersama-sama TNI dalam hal ini Kodam Jaya dan Pomdam dan kita Polda Metro Jaya dan dari pemda," tutur Yusri

(mjo/dis/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER