Gunung Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mengalami erupsi tiga kali dengan tinggi kolom abu maksimal sekitar 1.500 meter. Erupsi terjadi Jumat (16/4) dini hari hingga tengah hari.
Erupsi terakhir yang terjadi, seperti dikutip dari laman https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/informasi-letusan adalah pada pukul 12.16 WITA. Tinggi kolom abu yang teramati sekitar 1500 m di atas puncak (2923 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.
"Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 29 mm dan durasi 30 detik," dikutip dari laman tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, erupsi juga terjadi pada pukul 08.56 WITA dan 03.36 WITA.
Pada pukul 08.56 WITA, tinggi kolom abu teramati sekitar 1300 m di atas puncak (sekitar 2723 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 8 mm dan durasi 50.72 detik.
Kemudian pada pukul 03:36 WITA, tinggi kolom abu yang teramati sekitar 1000 m di atas puncak (sekitar 2423 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.
"Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 25 detik," dikutip dari laman tersebut.
Gunung Ile Lewotolok saat ini masih berstatus level III (Siaga), sehingga masyarakat di sekitar maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah. Lebih khusus, peringatan diberikan kepada masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok.
"Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling G. Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan," demikian peringatan yang tertulis.
Sebelumnya, pada Kamis (15/4) juga setidaknya ada Gunung Ile Lewotolok NTT erupsi hingga tiga kali dari dini hari hingga petang. Tinggi kolom abu yang terpantau sekitar 700-1000 meter di atas puncak. Kemudian pada Rabu (14/4), Gunung Ile Lewotolok NTT erupsi satu kali dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak.