Dahlan Iskan Sumbang Sampel Darah untuk Vaksin Nusantara

CNN Indonesia
Senin, 19 Apr 2021 09:02 WIB
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menjalani pengambilan sampel darah vaksin Nusantara. (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menjalani pengambilan sampel darah untuk vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAS) Gatot Soebroto, Senin (19/4).

Peneliti utama uji klinik tahap II vaksin Nusantara, Kolonel Jonny menyebut, Dahlan tiba sekitar pukul 08.00 pagi di RSPAD dan langsung dilakukan pengambilan sampel.

"Ada Pak Dahlan Iskan baru datang. Masih pengambilan sampel," ucap Jonny kepada CNNIndonesia.com.

Selain Dahlan Iskan, sebelumnya, sejumlah tokoh juga telah menjalani proses pengambilan sampel. Mereka di antaranya mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan sejumlah anggota DPR.

Mereka mendatangi RSPAD untuk melakukan pengambilan sampel darah sekaligus menegaskan penolakan terhadap temuan-temuan BPOM terkait Vaksin Nusantara.

"Semua fraksi mendukung. Di Komisi IX, enggak ada yang enggak mendukung. Komisi IX dan DPR RI mendukung," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena di RSPAD pada 14 April lalu.

Usai sampel darah diambil maka akan diproses selama tujuh hari. Dalam waktu tersebut, sampel darah akan dibiakkan dan dikenalkan dengan protein spike dari virus covid-19.

Setelah itu para relawan yang telah diambil sampel darahnya akan dipanggil kembali dan menjalani penyuntikan.

Diketahui, uji klinis Vaksin Nusantara yang diprakarsai oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi polemik.

Sebab, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II vaksin Nusantara.

BPOM mendapatkan beberapa temuan yaitu komponen yang digunakan dalam penelitian tidak sesuai pharmaceutical grade, kebanyakan impor, hingga antigen virus yang digunakan bukan berasal dari virus corona di Indonesia sehingga tidak sesuai dengan klaim vaksin karya anak bangsa.

(yla/pris)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK