Jakarta, CNN Indonesia --
Program vaksinasi sebagai salah satu upaya menekan laju penyebaran virus corona (SARS-CoV-2) di Indonesia telah berlangsung kurang lebih tiga bulan terakhir. Langkah itu ditempuh guna mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus penyebab Covid-19.
Kemenkes menargetkan sebanyak 181.554.465 warga Indonesia akan mendapat vaksin corona yang terbagi menjadi empat tahapan. Pertama, menyasar sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan, kemudian tahap kedua secara paralel menyasar sebanyak 21,5 juta lansia dan 17,3 petugas pelayanan publik.
Kemudian tahap ketiga menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 63,9 juta orang. Dan tahap keempat menyasar 77,4 juta orang yang merupakan masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun program vaksinasi tersebut terkendala ketersediaan alias stok vaksin Covid-19. Pemerintah telah berkomitmen dengan pelbagai merek vaksin impor untuk mendatangkan sekitar 426 juta dosis vaksin.
Kendati begitu, Indonesia juga berkomitmen mengembangkan vaksin dalam negeri, seperti vaksin Merah Putih yang diikuti enam lembaga/universitas negeri. Kemudian, pada Februari lalu vaksin dalam negeri lainnya yakni Vaksin Nusantara pun mulai diperkenalkan ke publik oleh penggagas yang merupakan mantan menteri kesehatan Terawan Agus Putranto.
Kemunculan Vaksin Nusantara sempat menjadi berpolemik lantaran klaim karya anak bangsa yang lantas dipertanyakan hingga, penelitian yang dinilai tidak sesuai kaidah penelitian serta pengembangan vaksin. Terawan dan TNI perwakilan RSPAD Gatot Soebroto pun angkat bicara soal polemik itu.
CNNIndonesia.com merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir. Mulai dari polemik Vaksin Nusantara, capaian vaksinasi hingga soal mudik, sebagaimana berikut.
Terawan Tepis Tim Vaksin Nusantara Orang AS
 Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Mantan menteri kesehatan Terawan Agus Putranto menjamin tim peneliti vaksin Nusantara secara keseluruhan asli Warga Negara Indonesia (WNI). Klaim itu ia sampaikan sekaligus menepis pernyataan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tempo hari lalu yang menyebut tim peneliti vaksin besutannya itu didominasi oleh warga negara Amerika Serikat (AS).
"Bule masuk lihat bagaimana orang Indonesia bekerja, ditonton orang bule. Berbeda dengan pendapat orang [BPOM], orang bule yang bekerja dan orang indonesia menonton, tidak," kata Terawan dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube RKN Media pada Jumat (16/4) lalu.
Program Vaksin Nusantara Bukan Program Dari TNI
Mabes TNI memastikan program vaksin Nusantara bukan merupakan bagian dari program TNI. Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad memastikan pihaknya bakal mendukung vaksin Nusantara selagi mendapat persetujuan dari BPOM.
"Bahwa program vaksin Nusantara bukan program TNI. Terkait dengan inovasi, TNI akan selalu mendukung dengan catatan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan BPOM," ujar Riad dalam konferensi pers, Senin (19/4).
Gubernur NTB Tak Larang Mudik Lebaran
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menegaskan pihaknya tidak melarang jika ada masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Ia mengaku tidak bisa melarang ataupun memberi batasan bagi masyarakat yang ingin pulang ke Pulau Sumbawa atau Pulau Lombok karena hal tersebut merupakan hal biasa yang dilakukan setiap menjelang pelaksanaan Hari Raya Idulfitri.
Merespons hal itu, Pemerintah berencana menerbitkan instruksi agar kepala daerah menerapkan larangan mudik merespons sikap Zulkieflimansyah. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan instruksi ini akan diterbitkan Menteri Dalam Negeri. Namun, ia enggan memastikan tanggal penerbitan instruksi itu.
Dahlan Iskan Sumbang Sampel Darah untuk Vaksin Nusantara
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menjalani pengambilan sampel darah untuk Vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Senin (19/4). Peneliti utama uji klinik tahap II vaksin Nusantara, Kolonel Jonny menyebut, Dahlan tiba sekitar pukul 08.00 pagi di RSPAD dan langsung dilakukan pengambilan sampel.
Selain Dahlan Iskan, sebelumnya, sejumlah tokoh juga telah menjalani proses pengambilan sampel. Mereka di antaranya mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan sejumlah anggota DPR, hingga pasangan selebriti Anang Hermansyah dan Ashanty.
Harga Vaksin Nusantara Diklaim Akan Setara Vaksin Lain
Peneliti Utama Vaksin Nusantara dari RSPAD Gatot Soebroto, Jonny menjamin harga vaksin yang dibesut Terawan itu sebanding dan bersaing dengan sejumlah merk vaksin lain yang telah beredar di Indonesia.
Pernyataan Jonny merespons tudingan sejumlah pihak yang menyebut vaksin Nusantara akan berbiaya mahal sebab menggunakan metode modifikasi sel dendritik.
 Infografis Fakta-fakta Vaksin Nusantara Terawan. (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi) |
ODGJ Tetap Masuk Prioritas Vaksin
Kementerian Kesehatan menegaskan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tetap menjadi sasaran vaksinasi pemerintah asal memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Para ODGJ ini akan mendapat vaksin sesuai dengan tahapan vaksinasi nasional.
Artinya, apabila ODGJ merupakan warga lanjut usia (lansia) maka mereka akan masuk dalam tahapan vaksinasi kedua. Sementara jika mereka berusia 18-59 tahun akan masuk dalam kategori tahapan ketiga atau keempat.
Menkes: Vaksinasi Lansia Rendah karena Banyak yang Takut
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan salah satu faktor rendahnya partisipasi warga lansia dalam program vaksinasi nasional disebabkan banyak lansia yang merasa takut disuntik vaksin virus corona.
Padahal menurutnya lansia merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar covid-19 serta menyumbang angka kematian covid-19 yang cukup tinggi di tanah air. Untuk itu, pemerintah menargetkan sebanyak 21.553.118 lansia rampung menerima suntikan vaksin pada tahun ini.
Vaksinasi Dosis Pertama Lansia Baru 10 Persen
Kementerian Kesehatan mencatat 2.192.976 lansia mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama hingga Senin (19/4). Jumlah tersebut meliputi 10,17 persen dari target yakni 21.553.118 lansia.
Mengutip situs Vaksinasi Covid-19 Nasional, Kemenkes mendapati baru 4,31 persen atau 928.064 lansia yang mendapat dosis kedua vaksin. Itu artinya jumlah yang sudah rampung vaksinasi masih kurang dari setengah lansia penerima dosis pertama.
Vaksinasi Covid-19 terhadap lansia sendiri sudah dimulai sejak pertengahan Februari 2021, berbarengan dengan vaksinasi untuk petugas publik. Tapi pencapaian vaksinasi pada petugas publik jauh lebih cepat dibanding lansia.
Mulut Kering Diklaim Sebagai Gejala Baru Covid-19
Dalam beberapa waktu ke belakang, sejumlah pasien infeksi virus corona melaporkan beberapa gejala baru. Laporan terbaru dari National Institute of Health (NIH) menyebutkan sekitar setengah dari pasien mengalami gejala tersebut.
Salah satunya adalah mulut kering yang juga dikenal dengan istilah xerostomia. Kondisi ini disebut bisa menjadi gejala awal Covid-19. Pasien dapat mengalami gejala ini beberapa hari sebelum demam, sakit tenggorokan, atau gejala umum lainnya.
 Infografis Agar Tak Tertular Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian) |
Menkes Ragu Tekan Mobilitas Warga Mudik Lebaran
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku ragu mampu menekan mobilitas masyarakat hingga 100 persen pada momen perayaan Idulfitri atau Lebaran pertengahan Mei mendatang.
Pergerakan warga di tengah pandemi Covid-19 diketahui bisa menjadi salah satu faktor penularan virus corona yang berpotensi menimbulkan lonjakan kasus. Situasi ini terjadi pada Lebaran tahun lalu dan beberapa momen libur panjang.
1.867 dari 2.680 Orang Masuk ke RI Dinyatakan Terpapar Corona
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan secara kumulatif dari 2.680 orang yang masuk ke Indonesia, sebanyak 1.867 orang di antaranya dinyatakan terpapar virus corona meski telah membawa surat bebas Covid-19 dari otoritas negara asal atau tempat bekerja.
2.349 merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), sementara 241 lainnya adalah Warga Negara Asing (WNA). Data itu didapatkan dari hasil laporan tim Satgas di penjagaan pintu masuk RI sepanjang 28 Desember 2020-17 April 2021.
Suntikan Dosis 1 Vaksin Capai 10 Juta Orang
Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 10.830.267 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona per Minggu (18/4) Pukul 18.00 WIB. Sementara 5.912.656 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Saat ini program vaksinasi telah memasuki tahapan kedua yang menyasar sebanyak 17,3 juta petugas pelayanan publik dan 21,5 juta lansia. Program vaksinasi nasional sendiri telah berjalan sejak 13 Januari lalu, dan ditargetkan akan rampung pada Desember 2021 hingga Maret 2022.
Program ini nantinya diharapkan dapat mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona. Capaian itu dinilai akan terlewati setelah pemerintah rampung melakukan vaksinasi terhadap total 181.554.465 orang.
Data Covid-19 RI 19 April 2021
Data harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari ini Senin (18/4) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 4.952 orang pada hari ini.
Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 6.349 kasus, dan kasus meninggal 143 kasus baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 1.609.300 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 1.461.414 orang dinyatakan pulih, 104.319 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 43.567 lainnya meninggal dunia.