Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum PDIP Megawati tak ikut dalam pertemuan kedua partai yang digelar di Kantor Pusat PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Selasa (27/4).
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengungkapkan alasan ketidakhadiran Megawati maupun Ahmad Syaikhu.
Mardani mengatakan, Ahmad Syaikhu tidak hadir karena sedang menghadiri acara pemakaman Sekertaris Majelis Syuro PKS, Untung Wahono. Sementara itu, Mega tidak hadir karena menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bu Mega memang protokol kesehatan tidak keluar rumah kecuali bertemu Presiden Jokowi. Ustaz Syaikhu menghadiri pemakaman Sekretaris Majelis Syuro Alm Ustaz Untung Wahono," kata Mardani kepada wartawan.
Dalam kesempatan terpisah, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya dan PKS memiliki kesepahaman mengenai pentingnya gotong royong serta kebersamaan anak bangsa dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.
"Kami sepakat jika kita harus membangun kerja sama di tengah pandemi covid, seharusnya situasi ini mendorong kita semua untuk saling bergotong royong," kata Hasto dalam keterangannya.
Sementara itu, Sekjen PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan pihaknya merasa banyak titik temu yang bisa dijalin dalam bentuk kerja sama dengan PDIP. Apalagi, menurutnya, banyak petinggi PKS yang juga mengagumi kepemimpinan proklamator RI, Soekarno.
"Kami sangat kagumi kepemimpinan Bung Karno. Ketua fraksi datang khusus ke makam Imam Bukhori. Kalau kita dengar bukan main bagaimana cerita soal mesjidnya di sana. Kami juga kagum. Kami ikut menjabarkan dan mencontoh kepemimpinan beliau," kata Aboe.
Lebih lanjut, dia mengatakan kerja sama dengan PDIP salah satunya menyangkut soal Covid-19 dan cara pemulihannya agar Indonesia tidak menghadapi situasi seperti di India.
"Ini tantangan berat. Tapi kita juga tak mau seperti kejadian India," kata Aboebakar.
(mts/ain)