Terbaru, seorang bocah berusia 8 tahun berinisial NF di Bantul, Yogyakarta meregang nyawa setelah keracunan takjil pada 25 April lalu.
NF meninggal setelah memakan sate bumbu yang dibawa oleh ayahnya, Bandiman (36).
Peristiwa tersebut terjadi setelah perempuan berinisial NA (25) asal Majalengka mengirimkan sate bumbu kepada mantan pacarnya, seorang anggota kepolisian berpangkat Aiptu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh NA, bumbu sate tersebut tekah dibubuhi senyawa kalium sianida (KaCN).
NA lantas meminta bantuan Bandiman yang bekerja sebagai driver ojek online. Ia mmeinta agar Bandiman mengantarkan sebungkus sate bumbu ke alamat yang ia berikan.
"Karena offline, maka menggunakan tarif jarak, Rp25 ribu tapi dikasih Rp30 ribu. Kemudian dikasih nomor telepon, tapi bilang ketika nanti ditanya ini nanti dari Pak Hamid. Pak Hamid Pakualaman," kata Kapolsek Sewon Kompol Suyanto.
Lantaran orang yang dituju sedang ke luar kota dan pihak keluarga di rumah tidak mau menerima, Bandiman lantas membawa bingkisan berisi sate itu ke rumah. Hal ini atas permintaan istri laki-laki yang disasar.
Bandimam menyantap sate maut itu bersama kedua anak dan istrinya. Bandiman dan satu anaknya hanya memakan sate tanpa bumbu. Sementara, istrinya dan anaknya, NF memakan sate dengan bumbu.
NF lantas meregang nyawa karena keracunan sementara istrinya menjalani perawatan medis.
Setelah melakukan penyelidikan selama beberapa hari, polisi kemudian menetapkan NA sebagai tersangka. Selain NA, polisi juga akan memeriksa R, orang yang menyarankan NA untuk menggunakan sianida.
Menurut polisi, NA melakukan upaya pembunuhan berencana itu karena sakit hati ditinggal menikah oleh polisi yang diketahui bernama Tomi.
(iam/pris)